Chereads / Dahulu, Aku Mencintaimu / Chapter 91 - Menidurinya Setiap Kali Ada Perselisihan (1)

Chapter 91 - Menidurinya Setiap Kali Ada Perselisihan (1)

Gu Yusheng tidak berbicara dengan keras, tetapi ia terdengar dingin dan kejam. Ia terlihat sangat agresif sehingga semua orang merasa dipaksa untuk mendengarnya. Setiap orang di dalam ruangan terkejut dan bingung dengan apa yang terjadi. Ruangan itu pun tiba-tiba menjadi hening. Semua orang memandang Gu Yusheng dan Lu Bancheng.

Menjadi pusat perhatian, Gu Yusheng menjadi kesal dengan pandangan semua orang.

Gu Yusheng mengangkat tangannya hendak merokok lagi tetapi ia menyadari ia telah mengisap seluruh rokoknya hingga sampai pada penyaringnya. Ia memadamkan rokoknya di asbak dan mengambil sekotak rokoknya. Ia menggoyangkan kotaknya dan menyadari tidak ada lagi rokok yang tersisa. Tiba-tiba, emosinya menjadi buruk, dan ia melemparkan kotak rokok yang telah kosong ke atas meja Mahjong. Ia mendorong tumpukan koin yang sudah ia menangkan belum lama dari seberang meja dan menendang kursi di belakangnya. Ia berdiri dan berkata," Ini tidak menyenangkan. Aku tidak ingin bermain lagi." Gu Yusheng mengambil telepon selulernya,merapikan pakaiannya, dan berjalan keluar.

Orang-orang di dalam ruang khusus mulai pulih dari keterkejutannya beberapa saat setelah Gu Yusheng pergi.

"Apa yang terjadi?" seseorang bertanya.

"Sejak kapan Tuan Gu menjadi sangat mudah marah?" orang lainnya bertanya.

"Tuan Gu memang sedikit berbeda dari hari biasanya." orang lain berkata lagi.

Berbeda? Benar-benar berbeda. Ia tampak berbeda bukan hanya hari itu saja, Sesungguhnya, sejak minggu lalu, ia sudah tampak sedikit berbeda. Lu Bancheng merasa bingung, memandang ke arah Gu Yusheng pergi. Ketika ia tersadar kembali, ada senyuman di wajahnya. Ia berkata pada semua orang, "Gu Yusheng baik-baik saja. Mari kita lanjutkan pesta ini. Semua aku yang bayar hari ini."

Xiaowang, sang supir, sudah menunggu di pintu masuk untuk beberapa saat sebelum Tuan Gu keluar dari Clubhouse Majestic.

Xiaowang segera keluar dari mobil dan berjalan kepadanya dengan payung ketika ia melihat Tuan Gu berjalan keluar dari clubhouse.

Setelah masuk ke dalam mobil, Xiaowang bertanya, Tuan Gu,kemanakah kita pergi?

Gu Yusheng memandang hujan deras di luar jendela. Ia tampak seperti sedang berpikir mendalam.

Xiaowang menungu sejenak, tetapi Gu Yusheng tidak tampak seperti ingin bicara. Xiaowang menghidupkan mobilnya dan mengemudikannya pada jalan yang berhujan.

Hujan turun sangat deras. Bahkan saat wiper mobil tetap bergerak di kaca depan mobil, pemandangannya tetap menjadi buram. Mereka menyetir dengan sangat lambat.

Ketika mereka sudah dekat dengan kantor perusahaan, Xiaowang bertanya, "Tuan Gu, apakah kita akan pergi ke kantor seperti biasa?"

Gu Yusheng bersandar dengan diam. Ia tampak tenang tetapi tetap saja tampak seperti sedang larut dalam pikiran. Setelah beberapa saat, Ia mengambil sekotak rokok dari kotak sarung tangan dan menyalakan rokok, dan menghirup dua isapan rokok. Ia menolehkan kepalanya ke samping dan melihat hujan yang lebat di luar jendela. Tiba-tiba, petir menyambar di langit. Gu Yusheng mengerutkan dahi dan berkata,"Telepon ke rumah,"

Xiaowang begitu kaget dengan perintah Gu Yusheng. Sebelumnya, Tuan Gu tidak pernah ingin pulang, tetapi belakangan ini, ia ingin pulang. Ia mengeluarkan telepon selulernya, memutar nomornya dan memasangnya pada speaker.

Telepon dengan segera masuk. Telepon berbunyi beberapa kali, tetapi tidak ada yang menjawab.

Xiaowang menelpon lagi. Tetap tidak ada yang menjawab. Xiaowang berputar dan bertanya, bertanya," Tuan Gu, tampaknya tidak ada orang di rumah.