Chereads / Dahulu, Aku Mencintaimu / Chapter 66 - Delapan Tahun Mencintainya Bagaikan Sebuah Mimpi (6)

Chapter 66 - Delapan Tahun Mencintainya Bagaikan Sebuah Mimpi (6)

Malam itu, Qin Zhi'ai tetap bersama Gu Yusheng selama dua jam penuh.

Ketika Gu Yusheng mengantar Qin Zhi'ai pulang, waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

Malam itu, untuk mengantar Qin Zhi'ai pulang, Gu Yusheng tidak menaiki sepeda seperti terakhir kali, tetapi ia mengeluarkan mobil dari garasi.

Pada waktu itu, Qin Zhi'ai tidak tahu banyak tentang mobil, tetapi tetap ia merasa mobil yang dinaiki Gu Yusheng terlihat sangat keren. Beberapa tahun kemudian, ia baru tahu bahwa mobil itu adalah sebuah Audi yang berharga jutaan yuan.

Setibanya di rumah Qin Zhi'ai, Qin Zhi'ai membuka pintu mobil dan mengucapkan selamat tinggal pada Gu Yusheng, kemudian ia keluar dan menutup pintu. Ketika ia baru saja berjalan beberapa langkah menuju bangunan apartemennya, Gu Yusheng menurunkan jendela mobilnya dan berteriak padanya ," Sayang?"

Malam itu, Gu Yusheng memanggilnya "sayang' berulang kali, tetapi setiap kali ia mengatakannya, Qin Zhi'ai masih saja tersipu. Qin Zhi'ai berhenti di tempat dan berdiri memunggungi Gu Yusheng, terlalu malu untuk berbalik dan melihatnya.

Qin Zhi'ai mendengar Gu Yusheng membuka pintu dan keluar dari mobil, kemudian menyalakan rokok dengan pemantik, dan setelah setengah menit, suaranya terdengar lagi dari belakang Qin Zhi'ai. "Maafkan aku pada waktu yang lalu, aku tidak bisa pergi ke bioskop denganmu karena ada beberapa urusan domestik."

Malam itu, Qin Zhi'ai sudah mempertimbangkan untuk bertanya mengapa Gu Yusheng tidak datang pada hari itu, tetapi ia khawatir jika Gu Yusheng hanya tidak peduli dengan -sebut saja- kencan mereka, maka setiap kali ia ingin bertanya, ia mengurungkannya. Pada saat ini, dengan penjelasannya yang tiba-tiba, lompatan kebahagiaan memasuki hatinya.

" Jika kau punya waktu luang hari Minggu, apakah kau masih ingin menonton film denganku? Di jam yang sama?"

Sebelum Qin Zhi'ai membalikkan badan, Gu Yusheng mengulang kata-katanya, menanyakan apakah Qin Zhi'ai mempunyai waktu untuk nonton bersamanya pada pukul 3:30 di hari Minggu.

Sukacita di dalam hati Qin Zhi'ai bagaikan sekuntum bunga, mekar dalam sekejab.

Qin Zhi'ai merasa sangat senang sampai ia lupa menjawab Gu Yusheng, maka Gu Yusheng bertanya lagi, "Sayang? Apakah kau punya waktu luang pada hari Minggu?"

"Ya!" Dengan jawaban yang naluriah pada Gu Yusheng, Qin Zhi'ai menyadari keinginannya yang sangat terang-terangan dan hampir bisa merasakan detak jantung Gu Yusheng yang cepat. Tersipu sambil mulai berjalan, Qin Zhi'ai berkata dengan malu-malu kepada Gu Yusheng ,"Sampai berjumpa hari Minggu" , lalu berlari menuju bangunan apartemen. Tetapi sebelum ia berjalan terlalu jauh, Gu Yusheng memegang tangannya dan meletakkan secarik kertas di tangannya, sambil berkata ,"Nomorku ada di situ, hubungi aku jika kau perlu sesuatu."

Tangan Gu Yusheng begitu panas hingga Qin Zhi'ai merasa seperti terbakar dan segera melepaskan tangannya dari Gu Yusheng, kemudian ia mengangguk dan memegang kertas itu lebih erat lagi.

Gu Yusheng berdiri di sana tanpa berkata-kata.

Qin Zhi'ai berdiri di depannya, sambil menunduk, dan berkata ,"Aku harus pergi."

Gu Yusheng tidak menjawab, maka setelah setengah menit, Qin Zhi'ai memutuskan untuk pergi.

Ketika Qin Zhi'ai baru saja berjalan melewatinya, Gu Yusheng memanggilnya lagi. "Sayang?"