Gu Yusheng sedang duduk pada sebuah sofa di pojok ruangan, sebatang rokok di tangannya, bara api berkelip redup di antara jarinya.
Mendengar tawa di dalam ruangan, ia tetap tak berekspresi, seolah-olah ia tak berasal dari dunia yang sama.
Qin Zhi'ai memegang garpunya dan menusuk stiknya dengan kepala menunduk. Sebuah tatapan singkat kepada Gu Yusheng mengingatkan dia akan peristiwa saat ia berdiri di bawah panasnya matahari, menunggu Gu Yusheng selama lebih dari sepuluh jam. Matanya menjadi basah, ia hampir saja menangis.
Gu Yusheng pasti sedang berada dalam suasana hati yang buruk hari itu, karena ia terus merokok dalam diam, tetapi ia tidak mengangkat kepalanya untuk melihat siapa pun, ia juga tidak tahu jika Qin Zhi'ai datang.
Ketika steaknya sudah hampir habis, Xu Wennuan menunjuk pada Gu Yusheng, sambil berbisik pada Wu Hao, "Apakah suasana hatinya sedang buruk lagi?"
Wu Hao telah meminum beberapa gelas anggur, maka ia langsung menjawab tanpa berpikir, "Kakak Sheng pasti habis dipukuli oleh ayahnya lagi."
"Oh? Kenapa?" Xu Wennuan bertanya. Qin Zhi'ai mencoba dengan keras untuk mendengar jawabannya.
"Ayahnya memang seperti itu selama bertahun-tahun. Saat ia tiba di rumah, ia memukuli ibunya dan Kakak Sheng dengan parah. Pernah suatu kali, ia memukul kepala Kakak Sheng dengan kunci besi, sampai ia berdarah-darah banyak…." Wu Hao tiba-tiba berhenti di tengah pembicaraan ini, kemudian mengecilkan suaranya sambil berkata," Gu Yusheng tidak suka orang membicarakan tentang keluarganya. Kau sebaiknya berpura-pura tidak pernah mendengar tentang ini, kalau tidak, jika ia mendengarmu membicarakan ini, ia akan menjadi marah…"
Setelah itu, Wu Hao mengganti topik. Qin Zhi'ai tidak tahan tidak menolehkan kepalanya untuk melihat Gu Yusheng, kemudian tenaganya memegang garpu pun meningkat sangat kuat sampai tak bisa dijelaskan.
Lelaki yang ia sukai tampak sangat pantas menjadi pangeran dan memiliki latar belakang kehidupan yang membuat iri, tetapi ia tak pernah tahu jika Gu Yusheng telah melalui sebuah pengalaman hidup yang sangat melukainya.Inilah pertama kalinya Qin Zhi'ai merasa iba pada Gu Yusheng.
Sebuah peristiwa terjadi ketika saat kebersamaan ini hampir berakhir.
Kejadian ini awalnya disebabkan oleh Jiang Qianqian dan Xu Wennuan.
Ya, sepupu Liang Doukou, Jiang Qianqian adalah teman sekelas Wu Hao dan sudah menyukai Wu Hao selama tiga tahun, maka ia sangatlah membenci Xu Wennuan ketika ia resmi menjadi pacar Wu Hao.
Pada hari itu, Jiang Qianqian datang bersama saudara laki-lakinya yang sangat terkenal di sekolah menengah, maka ia pun bertingkah seperti anak manja. Ia pun sedikit mabuk, maka ketika pesta hampir berakhir, ia mengucapkan kata-kata kasar kepada Xu Wennuan. "Kau seorang perempuan jalang, aku ingin mengoyak kemaluanmu."
Qin Zhi'ai adalah tipe anak perempuan yang baik dan ia tidak pernah mengucapkan kata-kata kasar sebelumnya. tetapi Xu Wennuan adalah sahabatnya, maka ia pun menjawab, "Kau yang wanita jalang!"
Jiang Qianqian sangat marah karena perkataan Qin Zhi'ai.
Ia menerjang Qin Zhi'ai tanpa mengatakan apa pun.
Untungnya Xu Wennuan bereaksi dengan cepat, ia menyeret Jiang Qianqian menjauh dari Qin Zhi'ai dan bergulat melawannya sendiri.