Begitu ujung jarinya hendak menyentuh layar, Gu Yusheng melemparkan ponselnya lagi.
Mengapa aku harus meneleponnya? Untuk memberitahunya aku tidak ada hubungannya dengan Liang Doukou, atau memarahinya karena menempatkan aku dan Liang Doukou bersama?
Tetapi apa hubungannya ia denganku?
Ia enggan untuk menguliahinya, tetapi ia juga tidak dapat membuat penjelasan.
Gu Yusheng menjadi tambah gelisah dan marah.
Tampaknya ia tidak pernah semarah dirinya pada saat ini sejak si kecil pembuat onar meninggalkannya.
Gu Yusheng menaruh rokok ke mulutnya, menghirup satu kepulan yang keras, dan kemudian meludahkannya. Melihat asap di udara, ia mengangkat tangannya dengan marah, dan menggaruk kepalanya dengan paksa.
Bahkan jika aku tidak yakin apakah ia benar pembuat onar kecilku, aku tidak ingin ia salah memahami hubungan antara Liang Doukou dan aku seperti itu.
Bagaimana jika ia benar-benar pembuat onar kecilku yang sedang aku cari?