Alasan mengapa Gu Yusheng datang melihatku dengan secangkir teh jahe pastilah karena Pengasuh Zhang memberitahu Kakek dan Kakek menyuruhnya untuk datang, tetapi jika ia mengetahui bahwa aku berbohong, ia pasti akan berpikir bahwa aku ingin berada bersamanya sendirian melalui semacam rencana busuk. Biasanya, ia akan sangat marah saat ini. Mengapa sekarang ia sangat tenang?
Qin Zhi'ai mengerutkan dahi. Kepalanya tetap menunduk, jadi ia tidak bisa melihat ekspresi Gu Yusheng untuk bisa menebak apa yang sedang ia pikirkan saat itu, tetapi setelah beberapa saat yang penuh keraguan, Qin Zhi'ai pun memberanikan dirinya dan sekilas melihat pada Gu Yusheng.
Bukannya kemarahan seperti yang pernah ia lihat sebelumnya ketika mereka hanya berdua, sikap acuh tak acuh adalah satu-satunya emosi yang bisa terlihat dari wajahnya.
Mungkin ia berjalan langsung kepadaku setelah ia memasuki ruangan, maka ia tidak melihat reaksiku ataupun mengetahui tipuan kecilku. Ya, pasti seperti itu….Aku hanya terlalu gelisah dan egois. Gu Yusheng membenciku, ia lebih baik tidak melihatku sama sekali, bagaimana ia bisa memandangiku?
Memikirkan hal itu, Qin Zhi'ai merasa lega, ketakutan dan kecemasannya mereda sedikit.
Gu Yusheng meletakkan teh jahe pada meja di samping tempat tidur, meninggalkannya di situ tanpa sepatah kata.
Bagi Qin Zhi'ai, Gu Yusheng hanya akan datang demi Kakek, sekalipun jika ia benar-benar sakit, tetapi hari ini, mengapa ia tidak pergi saja setelah melakukan apa yang Kakek suruh.
Qin Zhi'ai menjadi cemas lagi karena perilaku Gu Yusheng yang tidak normal.
Gu Yusheng tidak menjadi marah ataupun pergi..Apakah ini karena Kakek juga menyuruhnya untuk tetap bersama Qin Zhi'ai?
Qin Zhi'ai memutar otaknya, dan menemukan itu sebagai alasan yang paling mungkin. Ia menyembunyikan ketakutan dan kecemasannya dengan tarikan napas panjang, kemudian mendongak pada Gu Yusheng dengan tenang, sambil berkata," Hari ini hari ulang tahun Kakek. Kau tidak perlu berada bersamaku…."
Sebelum Qin Zhi'ai menyelesaikan perkataannya, Gu Yusheng tiba-tiba membungkuk, melepaskan selimut darinya dengan semangat, dan menggendongnya.
"Yu…." Qin Zhi'ai meneriakkan namanya tanpa sadar, tetapi terakhir kali ia menyebut namanya yang terjadi adalah Gu Yusheng hampir mencekiknya, maka ia segera mengganti kata-katanya. "… Tuan..Tuan Gu."
Gu Yusheng mengabaikan teriakannya begitu saja dan menggendongnya turun tanpa perasaan.
Gu Yusheng tidak melihat Tuan Besar Gu di bawah, maka ia hanya memberitahu Pengasuh Zhang bahwa ia akan membawa Qin Zhi'ai ke rumah sakit, lalu ia berjalan keluar ruangan tanpa menunggu jawaban Pengasuh Zhang. Ketika ia sampai ke mobilnya, ia hanya meletakkan Qin Zhi'ai di dalam dan menutup pintu mobil.
Ia naik ke mobil dan menginjak pedal gas tanpa mengenakan sabuk pengamannya, lalu membelokkan setir dan mengemudikan mobil keluar dari halaman dengan cepat.
Melihat lampu-lampu neon yang mereka lewati sepanjang jalan, kepanikan yang tidak terkatakan timbul dalam hati Qin Zhi'ai.
Qin Zhi'ai tidak tahu apakah ia terlalu sensitif, tetapi ia bisa merasakan ada sesuatu yang salah dengan Gu Yusheng. Qin Zhi'ai memeras otaknya tetapi tidak bisa menemukan jawaban.