Yu Shali tampak sangat terluka dan menyedihkan.
Jiang Qianqian berdiri di sebelah Yu Shali. Ketika Qin Zhi'ai menarik pandangannya dan melewati Jiang Qianqian, ia tak sengaja menangkap matanya dan melihat pandangan kebencian di sana, kuat dan tajam.
Mata itu membuat Qin Zhi'ai merinding sebelum ia benar-benar pulih dari apa yang baru saja terjadi.
Qin Zhi'ai telah dipermalukan oleh Jiang Qianqian dan teman-temannya, walaupun Jiang Qianqian telah berbohong dan mengatakan Yu Shali adalah korbannya, Gu Yusheng tetap membelanya…
Pada saat itu, waktu seperti terbang ke masa lalu, Qin Zhi'ai tiba-tiba teringat pada suatu malam di restoran bergaya Barat delapan tahun yang lalu, ketika Gu Yusheng bertengkar dengan kakak laki-laki Jiang Qianqian karena alasan yang sama yaitu ia dipaksa untuk meminta maaf.
Delapan tahun yang lalu, Gu Yusheng membelanya….Sekarang, ia masih melakukannya.
Detak jantung Qin Zhi'ai menjadi semakin cepat, sama seperti ketika ia melihat Gu Yusheng membelanya saat di sekolah menengah. Deg! Deg! Deg! Setiap detaknya berirama dan mempunyai kekuatan yang besar.
Qin Zhi'ai tak bisa menahan, ia mengangkat kepalanya untuk memandang punggung Gu Yusheng.
Gu Yusheng berjalan di depannya tapi melihat ke belakang.
Ia meraih tangan Qin Zhi'ai dengan kuat dan berjalan sangat cepat. Walaupun Qin Zhi'ai tak bisa melihat wajahnya, ia dapat merasakan bahwa Gu Yusheng sangat marah pada saat itu.
Ketika mereka berjalan melewati ruang pesta, mereka berpapasan dengan banyak orang. Melihat Gu Yusheng begitu marah, beberapa dari mereka bertanya apa yang telah terjadi karena mereka peduli, dan sebagian hanya karena ingin tahu. Tetapi Gu Yusheng mengabaikan mereka semua, seolah ia tidak mendengar satupun , dan menarik Qin Zhi'ai untuk melangkah maju tanpa henti.
Setelah mereka memasuki lift, wajah Gu Yusheng tetap terlihat sangat mengerikan. Gu Yusheng menekan tombol 'tutup' dengan marah.
Hanya ia dan Qin Zhi'ai yang berada di dalam lift, tetapi ia tetap tidak melepaskan tangan Qin Zhi'ai.
Genggamannya pada tangan Qin Zhi'ai terasa menyakitkan.
Qin Zhi'ai sudah pernah melihat Gu Yusheng marah beberapa kali sehingga cukup untuk tahu bahwa ia harus menghindarinya agar tidak terbakar oleh kemarahan Gu Yusheng. Qin Zhi'ai tak berani mengingatkan Gu Yusheng melonggarkan cengkeramannya pada tangan Qin Zhi'ai, maka ia hanya menahan rasa sakit itu diam-diam dan berdiri di sudut untuk menutupi keberadaan dirinya sedapat mungkin.
Ketika lift mencapai lantai pertama, Gu Yusheng tiba-tiba mengangkat ta tangannya yang sebelah untuk melepaskan dasinya dan melemparkannya ke lantai dengan sangat keras.
Qin Zhi'ai sangat ketakutan melihat perlakuannya dan ia menahan napas dengan mata tertutup. Lalu ia membuka matanya dan menatap dasi itu. Setelah beberapa saat, ia memaksa dirinya untuk menahan rasa sakit di perutnya dan membungkuk diam-diam untuk memungut dasi itu.
Gu Yusheng masih bisa menangkap gerakannya, walaupun Qin Zhi'ai mencoba melakukannya dengan diam-diam dan perlahan. Gu Yusheng tiba-tiba menolehkan kepalanya, dan memandangnya dengan kemarahan yang sangat menakutkan bagi Qin Zhi'ai, maka ia pun berhenti saat tengah menaikkan badannya kembali.
Gu Yusheng mendengus dan menolehkan kepalanya kembali. Menatap pintu lift, ia mengangkat tangannya lagi dengan tidak sabar dan melepaskan dua kancing di dekat lehernya.