Wanita di depan Qin Zhi'ai mengambil gelas anggurnya dan menyiramkannya pada Qin Zhi'ai ketika ia selesai berbicara.
Lu Bancheng tersentak dan tanpa sadar menoleh pada Gu Yusheng. Ia merendahkan suaranya dan bertanya pada Gu Yusheng dengan suara yang hanya dapat didengar oleh mereka berdua," Apa yang dikatakan Xiaokou? Ia tampak tenang, tapi itu membuat mereka semua kesal. Aku melihat Xiaokou baru-baru ini menjadi lebih cerdas dari sebelumnya. Ia bisa menenangkan dirinya sendiri."
Gu Yusheng terlihat seperti tidak mendengar apa yang dikatakan Lu Bancheng dan terus mengarahkan matanya kepada sekelompok wanita di balkon. Tatapan dingin pada wajah Gu Yusheng tampaknya tidak mereda dan wajahnya tidak menunjukkan adanya perubahan emosi. Namun, suasana di sekitarnya sangat jelas terasa dingin dan keras.
Lu Bancheng berpikir Liang Doukou pasti akan benar-benar marah, tetapi Liang Doukou tidak terdengar marah bahkan setelah beberapa saat. Lu Bancheng membalikkan badannya untuk melihat para wanita di balkon.
Liang Doukou masih terlihat sangat tenang. Ia memiringkan kepalanya untuk melihat jalan di sekitar. Ia terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu, tetapi tidak ada yang tahu apa yang ada di dalam pikirannya. Setelah beberapa saat, dengan perlahan Qin Zhi'ai memutar kepalanya dan melihat pada wanita yang telah menyiramkan anggur padanya. Ia memakai sedikit lipgloss dan kemudian kata-kata keluar dengan lancar dari mulutnya dalam irama.
Lu Bancheng tidak mendengar apa yang dikatakannya, seperti sebelumnya. Wanita yang telah menyiramkan minumannya pada Liang Doukou tiba-tiba melempar gelas anggur ke lantai. Ia mengangkat tangannya dan mencoba menampar Liang Doukou.
"Brengsek!" Lu Bancheng tak tahan untuk tidak mengumpat. Ia berpikir pada dirinya sendiri, Apakah wanita itu mencoba memukul Liang Doukou? Ketika ia merasa ragu, memikirkan apakah ia perlu menghentikan wanita itu atau tidak, Gu Yusheng, yang sedang berdiri diam, tiba-tiba melompati susuran tangga menuju balkon.
Apa-apaan ini? Ada jarak sekitar tiga meter dari posisi Gu Yusheng ke balkon itu. Bagaimana ia bisa melompat tanpa memikirkannya dahulu?
Lu Bancheng berteriak marah dalam pikirannya, ia melihat Gu Yusheng memegang tangan wanita itu di udara. Gu Yusheng memutar badannya untuk menjaga agar Liang Doukou tetap berada di belakangnya.
Sangat jelas terlihat bahwa sekelompok wanita itu tidak menyangka bahwa seseorang akan muncul. Mereka semua terlihat kaget dan khawatir.
"Kak Sheng?" Jiang Qianqian, yang tidak berbicara dari awal, adalah yang pertama sadar dari keterkejutannya. Ia terdengar sungguh kaget.
Setelah Jiang Qianqian selesai berbicara, Lu Bancheng sudah berjalan ke bawah dan berkata ,"Apa yang terjadi?"
Gu Yusheng memandang Lu Bancheng, tetapi tidak menanggapinya. Ia hanya menggucangkan tangan Yu Shali, dengan keras.Ia mengguncangnya sangat kencang hingga Yu Shali meraba-raba dan menabrak Jiang Qianqian di seberangnya. Jiang Qianqian terhuyung-huyung sedikit. Ia membantu Yu Shali tetap berdiri dan berbalik untuk melihat Gu Yusheng dan Qin Zhi'ai. Setelah ia mengingat akan hari dimana ia melihat Qin Zhi'ai menunggu Gu Yusheng di pinggir jalan di bawah sinar matahari selama tiga jam, ia mencoba mengatakan sesuatu sebelum yang lainnya menjawab pertanyaan Lu Bancheng. "Kakak Sheng, Kakak Bancheng, Kakak Kou memukul Shali dan mengganggunya."