"Makan malam? Aku bisa makan apa saja … Sama seperti kemarin? Ya, tentu, jangan khawatir … Kenapa aku harus muak dengan itu?"
Suara merdu Lu Bancheng dipenuhi dengan kasih sayang, dan telinga Xu Wennuan terluka karena mendengarkannya terlalu serius.
Lu Bancheng begitu rukun dengan gadis itu. Suaranya begitu santai dengan gadis itu … Aku bisa tahu bahwa hari-hari mereka akan berlalu dengan lancar dan mereka dipenuhi dengan cinta dan kehangatan.
Tatapan Xu Wennuan melayang, tetapi dengan lembut ia menariknya kembali dan fokus pada wajah Lu Bancheng. Ekspresinya sangat lembut ketika berbicara di telepon, dan seluruh kehangatan dan kepuasannya terpancar. Tulang Xu Wennuan membeku, dan ia tidak bisa menghentikan jari-jarinya yang mencengkeram kencang pakaiannya.
Betul. Selama masa-masa tersulit dalam hidup Lu Bancheng, gadis itulah yang menemaninya melewati itu semua. Mengapa tidak mungkin ia menghargai dan menyayangi gadis itu?