"Tinggal di asrama pria tidak nyaman, aku harus menunggu semua orang pergi sebelum aku bisa mandi." Alasan Fu Jiu sangat masuk akal.
Qin Mo tertawa lagi sambil beringsut mendekat. Bibirnya tertutup rapat dan dingin.
Saat ujung jari-jarinya menekan, Fu Jiu meringkuk tanpa sadar tapi Qin Mo mengambil langkah maju, memegang bagian belakang kepalanya. Dia menyaksikan tetesan di ujung rambut keperakannya jatuh ke tulang selangka yang indah. Tatapannya semakin dalam saat dia melepaskannya.
Fu Jiu akan berdiri ketika dia mendapatkan kembali kebebasannya.
Saat itu, Qin Mo merogoh sakunya, mengeluarkan masker hitam. Dia berbalik untuk menatapnya, suaranya ringan. "Kenal ini?"
Sebelum Fu Jiu memiliki kesempatan untuk berbicara, Qin Mo menempelkan masker hitam ke wajahnya.