Qin Mo menurunkan tubuhnya, rambut hitamnya sedikit lembab karena hujan tadi. Jari-jarinya mendarat di sabuk pengaman.
Fu Jiu tidak berpikir dia akan berbaik hati membiarkannya pergi, tetapi bahkan dengan kesiagaannya naik, Fu Jiu tertangkap lengah. Setelah sabuk pengamannya terlepas, jari-jari Qin Mo yang panjang dan ramping tetap berada di atas pinggangnya, terus naik hingga mendarat di dadanya.
Fu Jiu mengangkat lengannya, mengangkat alis. "Kak Mo, kamu mau coba ngapain?"
Fu Jiu memperhatikan tatapan Qin Mo yang tenang melintas di kerahnya, senyum tipis di bibirnya. "Kurasa kamu membuatku memegang yang sungguhan terakhir kali? Apa kamu nggak akan memegang tanganku untuk menghentikannya kali ini?"
Sejarah kelam.
Setiap ingatan sejak dia bertemu Almighty sepertinya menjadi sebuah sejarah kelam.