Feng Yi juga berjalan. Di tengah arena, ada penonton di sekelilingnya. Ketika dia mulai panik dalam situasi macam itu, dia terus mengingatkan dirinya untuk tenang.
Setelah insiden siraman coke, dia jauh lebih berhati-hati.
Jika sesuatu terjadi, pasti ada cara untuk memanggil semua orang.
Namun, dia tidak bisa memikirkan metode apa yang mereka gunakan karena itu semuanya masih sekedar kegelisahan dari dalam batinnya.
Hanya ketika seseorang mengingatkannya soal ponselnya yang berdering, Feng Yi mengangkatnya. Itu sudah panggilan kedua. "Halo, Tuan Muda Qin."
"Ada masalah dengan para penggemar yang sudah masuk." Itu adalah baris pertamanya. "Jangan mengatur agar mereka masuk dulu."
Feng Yi tidak ingin membiarkan mereka masuk juga saat dia melihat kerumunan besar. "Tuan Muda Qin, sudah terlambat, mereka sudah mulai mencari tempat duduk mereka."
