Detik berikutnya, sebelum Bibi Zhang bisa berbuat sesuatu, tuan mudanya menarik gadis itu ke lantai dua.
Ini … ini!
Bibi Zhang mengangkat tangan untuk menutupi mulut beliau, seluruh ekspresi beliau berubah.
Fu Jiu mengangkat alis. Sebelum dia bisa berbicara, dia ditekan ke pintu.
Qin Mo melirik ke bawah sembari tatapannya mendekat dan napasnya membawa sedikit kedinginan dari luar.
Dia tidak lupa mengapa dia menyimpulkan dirinya gay.
Semua mimpinya ialah tentang orang yang ada di depannya ini karena ia bermimpi merobek pakaian anak itu berkali-kali.
Saat ini, apakah dia sudah tidak waras dan sinting?
Anak ini punya nyali untuk ber-cross-dress di depannya setelah ditembak olehnya?
Qin Mo mengerahkan tenaganya.
Fu Jiu tidak pernah berniat membalas. Sebaliknya, dia menatap lurus ke mata Qin Mo, bibirnya terangkat. "Kak Mo, apa menurutmu perempuan lebih baik sekarang?"