Qin Mo menatap pemuda itu dalam-dalam. Tidak ada kegelisahan di wajah tampan itu.
Qin Mo mengencangkan jarinya sebelum melepaskan. "Aku bisa tapi ada syaratnya."
"Apa?" Fu Jiu masih berpikir tentang menjadi seorang pacar saat bibir tipis Qin Mo melayang di sekitar telinganya. "Kalau aku tahu kamu menghindariku, aku nggak akan seramah ini."
Fu Jiu : … Almighty, sekarang pun sudah tidak begitu ramah.
Tetapi itu bahkan bukan poin utamanya.
"Kak Mo, bisa biarkan aku mencerna pengakuan cinta dadakan ini?"
Qin Mo menjawab dengan samar, "Itu nggak dadakan."
"Mmh?" Fu Jiu menyetuh dan membelai bibirnya.
Qin Mo mengulurkan tangan untuk menghentikan Fu Jiu, nadanya acuh tak acuh. "Aku selalu berusaha membuatmu jadi gay."
Membuatku jadi … gay?
Fu Jiu tiba-tiba teringat film yang dia tonton di rumah Almighty.
Film gay itu adalah upaya Almighty mengubah seksualitasku?
"Kurasa itu nggak terlalu berhasil."
