Tak jauh, Qin Mo masih belum menutup teleponnya.
Pak Kepala Huang sepertinya merasakan keraguannya. "Kenapa kamu nggak ngomong apa-apa? Apa kamu menyadari sesuatu?"
"Tidak." Qin Mo masih terfokus pada anak muda itu, matanya sedalam samudra, begitu berat hingga kedalamannya tidak bisa dilihat. Suaranya tenang. "Ada alasan lain, orang itu mungkin bukan Z."
"Bukan Z?" Pak Kepala Huang sangat terpukul. "Nggak mungkin, dengan modus operansi dan komentar itu."
Qin Mo tetap datar. "Gaya kejahatan bisa ditiru dan komentarnya bisa dipalsukan."
"Maksudmu dia Z palsu?" Kepala Pak Huang mulai sakit. Bagaimana masalah ini menjadi begitu rumit? "Berdasarkan apa?"
Qin Mo menggerakkan bibirnya sedikit. "Aku tidak mendasarkan ini pada apa pun."
Pak Huang sekali lagi syok. Bagaimana mungkin orang yang paling khusus mengikuti bukti dan petunjuk membuat keputusan tanpa dasar apa pun?!
Apa yang membuat bocah satu ini melakukan ini?