Walau darahnya mulai melonjak karena sentuhan dingin tersebut, aliran darah di sekitar jantungnya tampak lebih lambat dari biasanya.
Fu Jiu memiringkan kepalanya ke samping, menghindari jari-jarinya yang berkeliaran meraba-rabanya itu, tetapi sensasi itu masih melekat di bibirnya. Dia menggunakan bagian belakang telapak tangannya untuk menggosoknya sebelum tersenyum. "Agak, Kak Mo, kalau aku jadi gay karena godaan dan rayuanmu yang konstan, kamu harus tanggung jawab."
Mata Qin Mo menggelap namun dia tetap berdiri tenang. "Aku akan bertanggung jawab, menyimpanmu di sini akan sangat pas."
Fu Jiu : 'Apa dia serius? Bukankah dia terlalu banyak berkorban hanya demi menginterogasiku?'
"Bagaimana kamu akan membuatku membayar?" Qin Mo melengkungkan alis, memberi isyarat untuknya melanjutkan.
Fu Jiu sepenuhnya tidak siap, mengoceh apa pun yang terlintas dalam pikiran.