"Selamat datang," sambut si penjaga toko sekali lagi.
Setelah memanjat melalui plafon, dia tidak bisa tidak mengakui kenyamanan yang dihasilkan oleh sapaan hangat ini.
Fu Jiu mengangkat kelopak matanya, balas tersenyum ke penjaga toko sebelum kembali ke kursi asalnya.
Tatapannya menyapu meja; barang-barangnya tak tersentuh.
'Bagus!'
"Mbak." Petugas toko tersenyum. "Ini buat Mbak."
Semangkuk Oden yang masih hangat.
Fu Jiu mengangkat alisnya dan tersenyum. "Kamu pasti lupa, kamu sudah memberiku Oden sebelum aku pergi ke kamar kecil."
"Nggak, ini bukan mangkuk yang sama." Si penjaga toko buru-buru menjelaskan, "Oden ini dari temannya Mbak."
Teman?
Hawa dingin merambat di tulang punggungnya, hanya satu kata yang terbentuk di benaknya : Mampus!
"Teman Mbak sudah menunggu lumayan lama." Petugas toko melanjutkan, tampaknya bingung, "Dia bilang kalau Mbak pasti lapar setelah naik melalui plafon."