Jika dia terus bertindak, tidak mungkin dia bisa kembali.
Jadi begitu dia sampai di rumah, dia segera memasuki tempat persembunyian sementaranya.
Untuk mencegah agar tidak dikenali, Fu Jiu telah menyiapkan sebuah penyamaran.
Tetapi daripada menyebutnya penyamaran, akan lebih tepat untuk menyebutnya kembali ke keadaan semula.
Sosok jangkung dan ramping muncul kembali di depan cermin. Dia mengenakan jaket hitam, dipasangkan dengan celana jins pudar dan sepatu bot militer setinggi lutut, memancarkan ketampanan yang tampaknya bersinar dari dalam.
Di telinga kirinya, dia memakai satu anting hitam. Wajahnya yang halus dan cantik melengkapi bibirnya yang sedikit melengkung, serta rambut berangan mengalir ke arah punggung bawahnya. Bahkan matanya disamarkan dengan lensa kecantikan.
Dia tiba di warnet pada pukul 10:10 malam.
Jam segini harusnya ramai.