Chapter 440 - Bantalnya Qin Mo

Ketika Qin Mo mendengar itu, jari-jari yang hendak menutup panggilan telepon tersebut berhenti.

Pada akhirnya, dia masih tidak mengatakan apa-apa, dan hanya menjawab dengan nada tanpa emosi, "Orang itu tidak ada di sini."

Kemudian dia menggeser layarnya dan memejamkan matanya.

Dia agak murung, karena pihak lain tidak memperlakukannya sebagai seseorang yang istimewa.

Begitu dia memikirkan hal ini, dia merasakan celah besar muncul di dadanya.

Kepahitan yang tidak bisa dijelaskan.

Qin Mo tidak pernah merasakan hal seperti ini selama hidupnya.

Mungkin dia dianugerahi terlalu banyak.

Dia merasa seperti ini ketika hal-hal tak berjalan seperti yang ia pikirkan.

Saat ia sedang berpikir, Qin Mo melihat ke WeChat yang ada di ponselnya karena sudah menjadi sebuah kebiasaan tanpa alasan tak jelas.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS