"Terima kasih, Penolong!"
Belasan pemuda kuat berseru, begitu keras hingga Fu Jiu ingin menutupi dahinya.
Siapa pun yang melihat ini akan berpikir bahwa mereka mengangkatnya sebagai bos baru mereka.
Fu Jiu memandangi pemuda geng itu—oh tidak, sekarang ia harus memanggilnya Wang Dahu. "Aku hanya membantumu memainkan game …."
"Itu bukan sekedar game!" kata pemuda geng itu dengan cukup tegas dan tatapan yang serius. "Itu soal reputasi dan kehormatan SMA No. 2!"
"Betul itu!"
Bahkan ada orang yang mendukung di samping. Dunia misterius SMA No.2 ….
Fu Jiu menganggap ini lucu. Dia melengkungkan sudut bibirnya dan menyelipkan satu tangannya ke dalam saku celana, sementara tangan satunya lagi membuat gerakan membubarkan. "Suruh orang-orangmu pergi, kalian berdiri sini akan membuat takut para gadis."
"Membuat takut para gadis?" Wang Dahu kaget : "Kok, bisa? Kami kan sangat tampan!"