Dokter Tokyo itu terlihat sangat hati-hati, meskipun Fu Jiu hanya meminta salep mata dan obat tetes mata.
Dokter itu masih meresepkan banyak obat untuknya, termasuk obat antiinflamasi.
Saat Dokter memberikan makin banyak resep, wajah Fu Jiu terlihat semakin terpuruk.
Sebotol obat tetes mata dapat menyelesaikan masalahnya, tetapi dia akhirnya menghabiskan banyak uang yang jumlahnya cukup untuk membeli keyboard berkualitas tinggi.
Jika bukan karena fakta bahwa Almighty sungguh-sungguh ingin membawanya ke rumah sakit, ia akan berpikir bahwa Dewa ini sengaja menggali lubang agar ia jatuh ke dalamnya.
Tetapi kepedulian Almighty masih tampak sangat tulus.
Dan lagi, dia benar-benar bertingkah seperti seorang kakak. Dia menanyakan semua tindakan pencegahan dengan suaranya yang jernih.
