Kesadarannya mulai melayang keluar dari tubuhnya.
Dia jarang mengalami perasaan ini di mana dia kehilangan kendali atas tubuhnya.
Dia tidak tahu apakah pria muda lain suka menggigit orang. Tapi, dia suka menggigitnya. Juga, dia tidak akan membuatnya merasa tidak nyaman.
Sebaliknya, bahkan darahnya terasa seolah-olah telah menemukan panggilannya.
Lou Luo tidak punya tempat untuk meletakkan tangannya. Dia hanya bisa meraih bantal sofa.
Bisa terlihat betapa sulitnya dia menahan mati rasa. Emosinya merembes keluar dari sudut matanya.
Rasa manis di mulutnya menyebabkan matanya menjadi sedikit merah. Namun, ketika dia melihat bahwa orang di pelukannya adalah dia, dia masih menahannya. Dia hanya menarik pinggang tipisnya lebih dekat ke dia dan tertawa pelan dengan suara parau. "Aku bilang kalau kamu akan menyukainya."
Lou Luo jarang melakukan sesuatu yang begitu konyol.