Dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Dia ingin menciumnya. Namun, dia hanya menundukkan kepalanya dan meletakkannya di bahunya seolah dia sedang menghindarinya.
Dia sangat patuh. Setelah itu, dia mendorongnya. Tatapannya masih sedikit tidak stabil saat dia berkata, "Aku pergi."
Itu saja? Bo Jiu mengangkat alisnya. Dia sedikit tidak senang. Dia menundukkan kepalanya dan melihat ujung jarinya.
Dia merasa sudah waktunya untuk menggunakan obat yang dia ambil dari teman-teman kulit hitamnya pada Almighty. Bagaimanapun, dia akan pergi ke Milan lusa.
Dia akan berpartisipasi dalam Liga Nasional, oleh karena itu jadwal latihannya lebih ketat dari biasanya. Selain memastikan bahwa mereka mendapatkan jumlah pelatihan yang memadai, mereka juga perlu istirahat dengan benar. Tidak akan ada waktu bagi mereka untuk berkencan.
Hari ini, dia akhirnya bisa istirahat. Tidak heran Bo Jiu memikirkan hal ini di benaknya. Dia toh akan pulang.