Rao Rong baru saja akan berbicara ketika pintu terbuka.
Staf berbalik.
Seseorang masuk. Pria itu mengenakan jas berwarna gelap dan kemeja putih bersih di dalamnya, memberikan aura dingin dan mulia. Wajah tajam dan tampan itu setengah tertutup masker hitam murni. Kulit pucat dingin dan lekuk wajahnya seperti sepotong batu giok.
Dia tampak seolah-olah keluar dari manga, kakinya panjang dan ramping, sedikit sikap acuh tak acuh di matanya.
Terlepas dari kebisingan di sekitarnya, itu sepertinya tidak mempengaruhinya sama sekali.
Staf bertanya-tanya apa yang dilakukan tuan muda semacam ini di sini. Mengapa dia muncul di suatu tempat seperti warnet?
Saat itu, dia berjalan perlahan.
Staf tidak mengerti, tetapi ada kekuatan penindas yang tak terlukiskan. Itu sangat mirip dengan bos terakhir dalam game.
"Tuan … " Staf itu belum menyelesaikan kalimatnya.
Ada senyum di suara bosnya. "Kenapa kamu di sini lagi?"
