Pelayan kecilnya bahkan tidak keluar untuk menyambutnya ….
Fu Jiu menundukkan kepalanya dalam kebingungan. Dia masih harus menyeret Feng Shang, jadi dia tidak menyadari kalau satu-satunya Lincoln panjang di Kota Jiang terparkir di kegelapan sisi jalan.
Tidak ada orang di ruang tamu besar.
Fu Jiu menaikkan alisnya dan langsung naik ke lantai atas. Dia ingin mencuci wajah Baby Feng terlebih dahulu.
Tetapi yang mengejutkan, begitu dia membuka pintu, Almighty Qin, orang yang seharusnya tidak ada di sini, muncul di depan matanya, memegang sebuah buku yang biasanya ada di raknya. Wajah tampan yang seperti dewa itu tenang dan damai, dengan santai duduk di kursi kayu, mengenakan setelan hitamnya dan sepatu kulit Italia buatan tangan. Dia menyandarkan sikunya ke sandaran lengan. Matanya sedingin musim gugur yang dingin di luar, namun suaranya masih dingin seperti biasanya. "Jadi, di sini kau rupanya!"
