Li Xuan membuka teleponnya. "Bagaimana kamu menjelaskan ini? Jangan berasumsi bahwa kami akan menerima orang kayak kamu di tempat kecil kami."
Luoluo menoleh, dia meletakkan gelas anggurnya dan berdiri.
Li Xuan tertawa. "Kamu tak berniat mengatakan apa-apa?"
"Ponselmu merekam, sepertinya kamu sudah siap." Luoluo meletakkan tangannya di atas meja dan menurunkan tubuhnya. "Bisa kamu menyampaikan kebenaran kalau aku mengucapkan sesuatu?"
Li Xuan tidak menyangka dia tahu dia telah menyalakan rekaman suara.
Luoluo berbicara dengan tenang. "Aku dulu pernah dikerjain tapi tidak pernah lagi."
Li Xuan menyeringai. "Sepertinya kamu nggak punya sesuatu untuk dikatakan."
Luoluo mendongak. "Manusia pada umumnya seperti ini. Pada awalnya, banyak yang ingin dikatakan tapi lambat laun, ketika aku menyadari orang yang bertanya itu menarik, aku memutuskan untuk tidak mengatakan apa-apa lagi."