Tangan Luoluo berhenti bergerak. Jika dia yang memegang kantong plastik, kantong-kantong itu pasti sudah jatuh ke tanah sekarang.
Jantungnya mulai berdetak kencang. Dia mengambil beberapa langkah sebelum berhenti lagi. "Kapten, kamu nggak harus menggunakan metode ini."
"Metode apa?" Xiao Jing meliriknya.
Luoluo menarik napas dalam-dalam. "Aku benar-benar nggak mau kembali. Aku nggak membuat ulah. Aku cuman …."
"Lelah." Xiao Jing melanjutkan percakapan untuknya.
Luoluo mengangguk.
Xiao Jing berdiri di sana dan ingin mengelus rambutnya seperti yang dia lakukan dulu. Pada saat itu, dia berpikir bahwa dia mengurusnya secara khusus karena wanita ini adalah anggota timnya, tetapi sekarang, dia akhirnya mengerti. Dia ingin merawat serta menjaganya karena dia adalah Luoluo.
Dulu mereka bermain game sampai tak banyak waktu tidur. Kadang kala, setelah dia menyelesaikan permainannya dan menoleh, dia melihatnya tertidur di atas keyboardnya.