Bo Jiu terdiam sejenak saat ditanyai pertanyaan ini. Kemudian, dia menurunkan tatapannya dan tersenyum. Anting-anting hitamnya sedikit berkilau. Dia terdengar sedikit nakal saat berkata, "Aku sudah lama mengajarimu jadi aku sudah menjadi gurumu, kan? Tentu saja aku serius."
Telinga Mo Bei Kecil menjadi lebih merah ketika dia mendengar ini. Wajah kecilnya dipenuhi dengan keseriusan. "Aku akan bekerja keras dan menghajar mereka."
"OK. Silahkan." Bo Jiu merapikan kerah anak itu.
Coco menyaksikan Mo Bei Kecil pergi sambil membawa keyboard-nya. Tampak belakangnya dingin dan angkuh. Dia berbalik dan berkata, "Kenapa aku merasa kalau muridmu nggak bertingkah sepertimu. Spade Kecil, kamu punya banyak ekspresi wajah tapi Mo Bei Kecil datar, tanpa ekspresi sama sekali. Dia lebih mirip kapten kita, terutama metode bertarungnya. Dia akan membunuh pihak lawan dengan kejam tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia seperti generasi kedua dari kapten kita."