"Momo, silakan duduk."
Setelah dia mengucapkan kalimat ini, Harimau Kecil Bo mengamati kamarnya. Di masa lalu, dia tidak menganggapnya berantakan tetapi sekarang, ketika dia melihatnya lagi, dibandingkan dengan kamar putri kecil, kamarnya tak terlukiskan.
Maka, harimau kecil itu mengibaskan ekornya dan mencoba menjelaskan. "Biasanya aku akan membereskan kamarku tapi kemarin aku sakit jadi aku tidak bisa bersih-bersih. Kamarku jadi berantakan karena itu. Kenapa kamu tidak duduk di pangkuanku?" Dia menepuk kakinya setelah dia selesai berbicara.
Qin Mo, bagaimanapun, mengabaikannya. Dia berjalan perlahan dan mencubit sekantong keripik kentang. Ekspresinya elegan dan dingin. "Ini bukan dari kemarin."
Harimau Kecil Bo, yang terekspos, mulai mengubah topik. "Momo, biar ku perkenalkan hewan peliharaanku. Ini Perak Kecil No. 1. Ini Perak Kecil No. 2…"