Psikiater menoleh untuk melihat Qin Mo secara naluriah karena rekrut No. 10 bukan hanya tentara biasa untuk bosnya. Dia masih ingat berapa banyak aturan yang dia langgar di militer agar bisa akrab dengan No. 10. Selain itu, dia tidak pernah menyangka akan melihat senyum seperti itu di wajah bosnya; sangat murni dan bersih, hanya karena dia diingatkan pada No. 10.
Tapi sekarang, jelas No. 10 itu terjebak. Dalam video tersebut, Kawang berbalik untuk memberikan obat kepada sang anak. Anak muda itu mengulurkan tangan ketika tiba-tiba video itu berhenti.
Mata Pangeran memerah tetapi dia tidak bisa mengangkat kepalanya atau menunjukkan kelainan apa pun.
Kawang sepertinya sedang dalam mood yang baik, menuangkan segelas anggur untuk dirinya sendiri. "Bos Rong, bisakah kamu menebak apa yang terjadi pada siswa itu?"