Bo Jiu jago dalam penegasan diri. Dia menatap wajah tampan dan anggun sambil memikirkan waktu terbaik untuk membiusnya.
Oleh karena itu, ketika Qin Mo berbalik, dia melihat wanita itu menatapnya dengan tatapan jahat. Dia tampaknya memiliki sesuatu di lengan bajunya.
Dia mengulurkan tangannya dan mengangkat dagunya. "Bahkan jika kamu menculikku, kamu harus lebih patuh. Apakah kamu mengerti?"
"Oh," jawab Bo Jiu tulus.
Tatapan Qin Mo menjadi gelap. Dia meletakkan ibu jarinya di bibirnya dan mulai menggosoknya. "Apakah kamu bersikap acuh tak acuh terhadapku?"
"Tidak." Bo Jiu duduk tegak dan tersenyum padanya. Matanya jernih, seperti air; riak bisa dilihat di dalamnya.