Chapter 96 - Aku Bisa Mengajarimu

Saat Si Xia mengambil kursinya, para murid perempuan meributkannya. Raut wajah Zhao Xing Zhou tiba-tiba merengut dan berkata, "Baiklah baiklah, tenang semuanya. Kenapa kalian tidak begitu semangat melihat saya?"

"Guru, Anda tidak tampan!" beberapa murid perempuan menjawab dengan terus terang.

"Hey, apa yang barusan kamu katakan? Coba mohon diulang, dengan jelas dan keras!" nada bicara Zhao Xing Zhou mengecam.

"Guru, Anda adalah yang paling tampan!" seorang murid perempuan berteriak cemas.

"Bagus! Sekarang kembali ke soal-soal!"

….

Setelah bersenda gurau beberapa saat, semua murid melanjutkan mengerjakan soal-soal, namun sangat terlihat bahwa semua murid perempuan yang licik tersebut tidak benar-benar fokus ke pelajaran sama sekali.

Setelah Si Xia duduk, sekilas ia memandang ke soal latihan dan tidak memperdulikannya lebih jauh. Dia membaringkan kepalanya dan mulai tidur seperti biasa.

Ye Wan Wan merasa iri--tidak pernah menyerahkan lembaran kertas ujian yang masih kosong sepertinya, pemuda itu tahu bagaimana menjawab setiap pertanyaan.

Dibandingkan dengan bagaimana dia harus menghafal contoh jawaban dan mendapatkan nilai bagus berdasarkan keberuntungan pada ujian terakhirnya, Si Xia selalu mendapat nilai sempurna untuk matematika, kecuali saat-saat dimana dia secara sengaja melewatkan ujian.

Menurut Ye Wan Wan, orang seperti itu benar-benar langka.

Tentunya, pasti tidak ada manusia yang normal di keluarga Si!

Ye Wan Wan dengan getir mengerjakan pekerjaannya sambil mengutuk pelan saat dia tiba-tiba merasakan beban di bahunya dan aroma segar bersih tercium oleh hidungnya.

Ye Wan Wan menengok perlahan dan sadar bahwa Si Xia telah terkulai di dalam tidurnya dan sekarang bersandar di bahu Ye Wan Wan!!!

Saat itu, terdengar suara keributan di kelas--para murid perempuan yang memperhatikan Si Xia setiap saat ternganga. Tatapan Cheng Xue begitu sengit.

"Sial sial sial! Si Xia sungguh… benar-benar menyandar di bahu Ye Wan Wan!"

"Ye Wan Wan, dasar wanita jalang!"

"Tidak ada yang bisa menghalangiku, akan kupatahkan cakar si aneh jelek itu!

….

Saat Ye Wan Wan menghadapi tatapan bengis dari semua murid perempuan di kelas, dia segera mencoba mengembalikan posisi tsi pangeran tidur dari bahunya secara perlahan.

Ya Tuhan, selamatkan aku!

Bagaimana ini jadi salahku? Aku pun hanya korban, kan?

Tetapi jika Ye Wan Wan mengatakan kalimat itu keras-keras, dia bisa dihabisi sampai mati jadi dia hanya mampu menelan kata-katanya.

Untungnya, di saat Ye Wan Wan sedang berusaha mengembalikan posisi tidurnya, Si Xia bangun.

Raut wajah mengantuk dan mata yang lesu itu sungguh… terlalu menarik!

Setelah melihat wajah Si Ye Han selama bertahun-tahun, Ye Wan Wan mengira dia sudah kebal dengan ketampanannya namun dia masih tersengat hanya dengan penglihatan sekilas.

Meskipun Si Xia tidak bisa dibandingkan dengan Si Ye Han; mereka benar-benar makhluk yang berbeda.

Si Ye Han begitu mengerikan dan penuh misteri, egois dan kasar sementara di sisi lain, Si Ye Han adalah tipikal seorang raja yang mampu mempesona ribuan gadis.

Setelah Si Xia bangun, ia mengusap dahinya dengan santai dan melihat lembar soal Ye Wan Wan, "Soal ini…"

Ye Wan Wan menoleh, terkejut, "Kenapa?"

"Kamu salah menjawabnya, dan ini, ini juga salah…"

Melihat Si Xia memperhatikan beberapa soal-soal tersebut, Ye Wan Wan mengernyit dan ia menghela napas, "Katakan saja soal mana yang benar!"

Tangan lembut dan halus Si Xia merujuk ke dua soal itu, "Kamu menjawab dua soal pilihan ganda dengan benar."

"Dua soal ini… benar-benar jawaban asal-asalan!"

Ye Wan Wan merasa begitu sedih hingga membuatnya ingin membenturkan kepalanya ke meja.

Kupikir kemampuan matematikaku tidak seburuk itu!

"Aku bisa mengajarimu." Si Xia tersenyum.