Ye Wan Wan terkurung setelah tiba di kebun Jin.
"Klik", suara kunci membuat jantungnya berdebar-debar dan dia secara tidak sadar mencengkeram erat kantong plastik yang berisikan obat-obatan yang dia peroleh dari rumah sakit.
Hampir dua minggu berlalu dan Ye Wan Wan kembali ke tempat ini lagi.
Meskipun semuanya telah terkendali, terjebak dalam kamar yang sudah tidak asing dan mewah ini menimbulkan ketakutan yang merasuk ke jiwanya seolah membinasakan jasadnya seketika.
Ye Wan Wan sudah terperangkap di sana selama 7 tahun diiringi dengan rasa ketakutan yang kelam dan kesunyian. Tetapi akhirnya, dia nampak terbiasa dengan kekelaman dan keheningan yang mencekam sehingga dia mulai merasa ketakutan akan pelita dan orang-orang.
Bagian yang paling menakutkan bukanlah terkurung melainkan jika suatu saat nanti kebebasan itu bahkan telah diberikan kepadanya, Ye Wan Wan tetap tidak akan mungkin bisa lari dari kurungan yang mengelilingi perasaannya.
Meski dia sudah berada di kehidupan yang baru dan kembali hidup sebelum tragedi yang dulu terjadi itu mulai, Ye Wan Wan tetap tidak bisa lepas dari ingatan-ingatan dan bayangan dulunya.
Dari arah luar, suara langkah kaki yang tak asing terdengar mendekat dan semakin mendekat. Di tempat yang sunyi, terdengar begitu jelas dan menakutkan.
Kreak--pintu itu terbuka.
Melihat sosok mengerikan dan menakutkan di pintu, Ye Wan Wan memicingkan matanya.
Seketika, peristiwa yang di hadapannya dan ingatan-ingatan di kehidupannya dahulu bermunculan…
Raut wajah ketakutan gadis itu seperti racun yang mampu merusak hati seseorang. Seluruh akal sehat Si Ye Han lenyap dalam sekejap.
Beberapa saat kemudian, Ye Wan Wan terlempar ke tempat tidur dengan tenaga yang begitu luar biasa dan ransel yang digenggamnya dengan erat terhempas berserakan ke lantai.
Baru saja Ye Wan Wan hendak ingin berbicara, lehernya tercekik--begitu sulit dan semakin sulit untuk bernapas dan kesadarannya perlahan-lahan menghilang.
Ketika Ye Wan Wan kembali bernapas, dia menggigit lidahnya begitu kuat dan mulutnya seketika dipenuhi dengan rasa darah…
"Wan Wan, aku sudah bilang sebelumnya… Ini adalah yang terakhir kalinya… Sekarang, kamu sudah menghabiskan kesempatan…"
Setelah itu, langkah kaki lelaki itu semakin jauh dan menjauh dan suara kunci berdentang kembali.
Saat Ye Wan Wan terlepas dari lelaki itu, Ye Wan Wan segera batuk dengan kencang. Ketakutan di matanya tidak lagi terlihat, menyisakan cahaya getir dan suram di belakang.
Pengamatannya begitu salah arah.
Suasana begitu membeku, dingin dan merasuk hingga ke tulang.
Lelaki tersebut duduk di depan meja seperti patung usang, kekejaman dan kekerasan mengikis sisa-sisa kemanusiawian.
Dalam keheningan yang mencekam, terdengar suara ketukan pintu seketika.
"Pergilah----"
Suara kemarahan tersebut menghentikan ketukan di pintu.
Tetapi kemudian, ketukan pada pintu itu terdengar kembali.
Terdengar tidak ada jawaban, seseorang yang mengetuk pintu tersebut membuka pintu dan masuk.
Suasana di dalam begitu menakutkan lebih dari yang ia bayangkan. Saat melihat wajah yang mengerikan dan dalam amarah, mata yang seperti binatang buas, Xu Yi begitu takut membuat dirinya pucat.
Bagaimanapun, persoalan kali ini begitu mendesak membuat dia harus membiarkan tuan tahu!
Xu Yi berusaha keras untuk menenangkan dirinya dan memanfaatkan seluruh energinya untuk menyuarakan dan segera mengatakan, "Tuan ke 9, saya sudah mengecek itu semua. Nona Ye memang benar pergi ke rumah sakit di tengah perjalanan dan tidak pergi ke sekolah."
Merasakan suasana yang semakin terasa dingin, tubuh Xu Yi dipenuhi keringat, "Tetapi kamera CCTV menunjukkan bahwa nona Ye tidak pergi ke ruang gawat darurat setelah tiba di rumah sakit tetapi menuju departemen rawat jalan mendaftar untuk menemui seorang spesialis Tiongkok tua…"
Khawati Si Ye Han tidak memahami maksud perkataan itu, Xu Yi secara lebih spesifik menambahkan, "Sejak awal sampai akhir, nona Ye tidak menemui Gu Yue Ze!"