Chapter 34 - Selamat Tinggal Apanya!

"Bagaimana mungkin ini terjadi? Bagaimana bisa Anda mengubah keputusan yang sudah ditentukan?" Liang Li Hua dengan mendesak.

Sulit untuk menyingkirkan orang sialan ini dan rencana dia menjadi gagal begitu saja?

Kepala Bagian Kesiswaan berbicara dengan nada serius, "Ibu Liang, hal ini berdasarkan peraturan sekolah. Selebihnya lagi, seperti yang Anda ketahui, tingkat kelulusan merupakan hal yang paling diutamakan di sekolah. Ye Wan Wan masih memiliki banyak potensi, maka berusahalah untuk membimbing dia lebih baik lagi!

Liang Li Hua merasa merasa puas, namun sekarang, seluruh guru telah menjadi saksi atas hasil kejujuran pada ujian Ye Wan Wan dan juga memahami betul pentingnya tingkat kelulusan di sekolah.

Sial! Dia sudah yakin 80% bahwa dia mampu mengusir gadis sialan itu kali ini!

….

Ketika Ye Wan Wan menyelesaikan ujian ulangnya, para murid yang bersembunyi di luar dengan segera menyebarkan kabar tersebut ke ruang kelas.

Seusai mendengar berita itu, suasana di kelas F menjadi gaduh.

Seorang Ye Wan Wan yang selalu menduduki peringkat terakhir di kelas benar-benar menduduki peringkat tertinggi di kelas?

"Kami melihat sendiri, seluruh guru yang berada di sana kejadian memberikan soal pertanyaan baru dan dia menjawab semuanya dengan benar! Dan juga, keputusan untuk mengeluarkan dia saat ini sudah ditarik!"

"Sial! Bagaimana bisa ini terjadi?! Kukira kita tidak akan lagi melihat si aneh itu, malahan sekarang kita justru harus tetap berada di sekitar si perusak pemandangan ini!

"Dia hanya memperoleh sedikit peningkatan dalam nilai! Apa hebatnya? Jika dia tidak mendapatkan nilai bagus untuk menutupi wajah jeleknya, maka mungkin dia lebih baik mati!"

Dengan cepat, Liang Li Hua kembali ke dalam kelas dengan wajah murung dengan Ye Wan Wan mengikutinya dari belakang.

Keadaan kelas seketika hening, dengan seluruh tatapan tertuju pada Ye Wan Wan.

Setidaknya, hal yang mengejutkan memiliki murid yang sebelumnya selalu berada di peringkat terakhir lalu dengan tiba-tiba menduduki peringkat tertinggi.

"Ketua kelas, maju ke depan lalu bagikan semua hasil mereka! Setelah kalian menerima hasilnya, mohon murid-murid untuk memeriksa kembali bila ada kesalahan!" Liang Li Hua memberitahu dengan wajah dingin, tanpa membahas apa yang baru saja terjadi dan tanpa banyak berkomentar mengenai hasil kali ini.

Jika tidak, itu sama saja dengan dia menampar wajahnya sendiri dan memuji Ye Wan Wan untuk perubahan drastisnya bukan?

Memperhatikan sikap Liang Li Hua, semua murid segera mengetahui bahwa kabar yang beredar tentang Ye Wan Wan tadi adalah benar adanya.

Liang Li Hua, "Sekarang, semuanya, tolong atur posisi tempat duduk kalian!"

Mendengar perintah tersebut, murid-murid mulai mengeluh, beberapa murid senang dan yang lainnya cemas.

Akhirnya, masalah besar kini terselesaikan, Ye Wan Wan merasa bahagia. Dia melambaikan tangan ke arah teman sebangkunya, sambil perlahan membereskan barang-barangnya, "Selamat tinggal, teman sekelas Si Xia! Selamat, akhirnya kamu tidak harus melihat wajahku lagi!"

Pemuda tersebut mengambil hasil ujiannya dengan cepat dengan urat nadi yang menonjol pada dahinya. Selamat tinggal apanya!

Sekitar 10 menit kemudian, semua murid dengan bergegas menuju tempat duduk mereka yang sudah ditata ulang. .

Lalu, semua pandangan mengarah pada kursi di baris terdepan dengan aneh.

Pada bagian yang paling kiri di baris terdepan ialah Ye Wan Wan.

Di sebelah kanannya ialah… Si Xia..

Saat ini, pemuda yang berada di sebelah Ye Wan Wan melirik ke arah wajah yang telah memberinya mimpi buruk selama beberapa hari belakangan berturut-turut ini dan cahaya pada matanya hampir saja padam.

Jika saja dia mengetahui bahwa hasilnya akan seperti ini, dia lebih memilih berada pada peringkat terakhir daripada menempati urutan ke dua.

Ye Wan Wan memandangnya dengan simpati, "Anak muda, aku turut berduka cita. Jalan hidupmu masih panjang, ini belum ada apa-apanya!"

Si Xia menarik napasnya dalam-dalam, mencoba untuk menahan amarahnya, "Tutup mulut!"

Ye Wan Wan berhenti memperoloknya dan berbaring di meja untuk tidur. Dia sudah terlalu banyak menghabiskan tenaganya, jadi perlu diisi ulang kembali.

Setelah semuanya menempati tempat duduk yang baru, Liang Li Hua melanjuti, "Ujian telah berakhir, namun kita masih memiliki sesuatu yang sangat penting untuk kita lakukan berikutnya. aku rasa semuanya sudah mengetahui bahwa untuk menyambut peninjauan pemimpin sekolah, sekolah harus menyelenggarakan pertunjukan seni dan mengharuskan tiap-tiap kelas untuk menampilkan satu pertunjukan.

Dalam pertemuan kelas sebelumnya, kita sudah menyepakati bahwa kelas kita akan menampilkan pertunjukan "Putri Salju" dan Si Xia terpilih untuk menjadi sang pangeran. Namun, kita belum sempat memutuskan siapa yang akan memainkani peran sebagai Puteri Salju.