"SAYANG!"
Suara gadis itu yang merdu dan nyaring terdengar seperti pemecah es dan menghancurkan es dingin di sekitarnya.
Seolah-olah awan tersebar dari mata pria itu dan sinar matahari menembus turun dari langit.
Sedetik kemudian, sebelum pria itu bisa bereaksi, kelembutan yang harum telah menempel erat di lengannya seperti bola permen kapas.
Satu lutut Ye Wan Wan bertumpu di paha Si Ye Han sementara lengan gadis itu berpagut erat di leher pria itu. Ye Wan Wan membungkuk dan mencium wajah Si Ye Han, matanya bersinar riang. "Sayang, kenapa kau datang? Apakah kau lama menunggu?"
Ketika anggota Aliansi Tak Kenal Takut melihat presiden mereka bergegas masuk seperti badai, mereka merasa seperti sedang menyaksikan sang penyelamat turun ke dunia.
Terutama bawahan yang berlutut itu. Dia menatap Ye Wan Wan sepertinya gadis itu adalah Guan