"Huachoo!" Ye Wan Wan bersin ketika angin berhembus tepat di wajahnya.
Ye Wan Wan tidak punya pilihan—dia duduk di baris terdepan menghadap pintu dan embusan udara dingin langsung masuk.
Karena perubahan cuaca, ada banyak orang tua yang cemas yang datang secara pribadi untuk mengantarkan pakaian kepada anak-anaknya dan ada beberapa yang mengutus pesuruhnya untuk mengantarkan pakaian itu untuk buah hati mereka.
Ye Wan Wan sedang mempertimbangkan apa sebaiknya ia kembali ke asrama dalam cuaca bersalju ini untuk mengambil selimut saat dia melihat sosok yang sudah tidak asing lagi di seberang, dekat kelas A.
Saat dia melihat orang itu, wajah Ye Wan Wan berubah dan dia segera berdiri.
Kakak…