"Nona, siapa namamu? Siapa bosmu?" Seorang pria paruh baya dengan tajam mengamat-amati sosok Ye Wan Wan.
"Kau salah orang," Ye Wan Wan berkata dengan dingin sambil melirik pria paruh baya itu.
Pria paruh baya itu menatap Ye Wan Wan, bibirnya menyeringai. "Oh? Kau agak pemarah …."
Sebelum Ye Wan Wan bisa mengatakan apa-apa, wanita berbaju merah dengan angkuh mengamat-amati Ye Wan Wan dengan rasa muak yang terlihat jelas di wajahnya. Dia bertanya kepada pria paruh baya itu, "Kakak Xiong, apa gunanya sampah ini? Dia berpura-pura lebih suci daripada kamu, tetapi dia harus bercermin terlebih dahulu dan melihat siapa dirinya!"
"Ah, Xiao Lan, jangan cemburu. Kakak Xiong tetap mencintaimu …." Pria paruh baya itu dengan penuh semangat menepuk bokong wanita berbaju merah itu ketika dia mengatakan itu.
Wanita berbaju merah cemberut. "Kakak Xiong, apa yang kau katakan? Aku hanya khawatir sampah ini tidak akan baik untukmu."
