Penggalan memori yang melintas di benak Ye Wan Wan sangat buram.
Dalam penggalan memori itu, selain dari Tetua Jin, beberapa wajah yang menimbulkan ketakutan di dalam dirinya juga muncul.
Pikirannya secara naluriah sangat bertentangan terhadap ingatan-ingatan ini, dan rasa sakit yang meledak-ledak itu semakin kuat.
"Kak Feng," Tujuh Bintang berbicara ketika dia merasakan ada sesuatu yang tidak beres dalam ekspresi Ye Wan Wan.
Ye Wan Wan menghela napas dalam-dalam dan dengan cepat mengendalikan emosinya.
Penggalan ingatan tadi terlalu kabur, jadi dia hanya merasakan ketakutan secara naluriah. Namun, dia tidak bisa mengingat apa yang menyebabkan ketakutan seperti itu. Ye Wan Wan tidak mengerti.