Di bawah sinar matahari yang menusuk, telapak tangan gadis itu terasa seperti terbakar oleh api, seolah-olah kata-kata telah terukir di tangannya. Darah memenuhi pandangan gadis itu, saat gunung dan tanah runtuh di depan matanya. Gadis itu seolah-olah sedang menyaksikan sebuah bencana yang aneh, rumput-rumput liar tumbuh tinggi, tanah terbelah dan muncul samudra di bawahnya. Dia ditelantarkan sendirian, berdiri di atas dataran itu dengan api membakar di sekelilingnya ketika longsoran salju yang luas dan tsunami membayangi dirinya dan menguburnya. Gadis itu sangat lelah, dia memejamkan mata dan tenggelam menuju kuburan kegelapan itu.