Zhuge Yue tetap diam dan meminum arak di cangkirnya. Angin bertiup di celah yang memisahkan mereka, membawa serta udara dingin bagai es. Chu Qiao menatap pria itu dan kenangan masa lalu terlintas di benaknya. Gadis itu setengah melamun sambil memegang cangkir arak di tangannya, tidak tahu harus berkata apa.
"Aku melihat pria itu."
"Siapa?" Chu Qiao bertanya.
"Pria yang memancing aku untuk membunuh para prajurit dari Garnisun Utusan Barat Daya." Zhuge Yue mendongak dan melanjutkan, "Namanya adalah Cheng Yuan. Saat ini, dia adalah ketua marsekal dari Pasukan Pertama Yan Bei. Dia telah meneruskan jabatan Wu Daoya. Selain Yan Xun, dia adalah sosok paling berkuasa nomor dua di Yan Bei."