Chapter 174 - Bab 174

Sulit menebak apakah Nalan Hong Ye sedang bahagia atau sedih. Sosoknya terlihat begitu kesepian saat matanya memandang ke kejauhan. Jauh di sana, Istana Yi Le berdiri, dengan musik yang terdengar dari dalamnya. Tarian dan musik seakan seperti menggambarkan melemahnya kekaisaran yang jaya itu.

"Mari kita ke Istana Qing Zhi," Nalan Hong Ye memberi perintah.

Di sore hari, Xuan Mo sudah meninggalkan istana. Bibi Yun, bersama para pelayan, membawakan makanan yang sudah dipersiapkan. Nalan Hong Ye sedang tidak nafsu makan dan hanya memakan beberapa suap. Tiba-tiba, dia mendengar rentetan langkah kaki yang panik dari luar pintu. Seseorang sedang berlari sambil berteriak kehabisan napas, "Tuan Putri! Tuan Putri! Bencana! Bencana!"

"Ada apa?" Nalan Hong Ye mengangkat alisnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS