Chapter 149 - Bab 149

Begitu diperintah, lebih dari 20 orang prajurit dari Pasukan Kedua melompat turun dari kuda mereka dan memasang busur silang mereka dengan gerakan yang rapi. Sebelum Komandan Cui sempat berkedip, panah-panah itu melesat cepat ke arah kaki para warga sipil. Dalam sekejap, warga yang terkena panah berteriak kesakitan.

"Serang!" Suara pria muda itu terdengar seperti harimau kumbang yang menggeram rendah.

Prajurit-prajurit itu membuat warga sipil yang masih jauh menjadi terkejut. Mereka membuang busur silang mereka, mengeluarkan pisau-pisau mereka dan menyerbu ke depan. Mereka sangat bengis. Walaupun hanya memakai sarung pedang, mereka sangat haus darah. Dengan setiap ayunan, mereka menghantam kepala warga dengan sarung pedang mereka. Tidak lama kemudian, lebih dari sepuluh orang warga sipil terkapar mati di tanah.

"Minggir!"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS