Satu jam kemudian, konflik tersebut mulai meningkat. Pasukan Raja Ling melibatkan diri dalam konflik itu, sementara para penjaga setempat lokal hanya menonton saja. Walaupun para warga sipil di bagian barat kota berteriak minta tolong, mereka tetap acuh tak acuh, dengan alasan bahwa mereka sedang menunggu perintah dari atasan. Mereka berdiri mengepung di sekeliling, menolak untuk bergeming, sementara orang-orang di dalam mulai saling bentrok.
Pada saat ini, geng-geng baik yang besar maupun yang kecil, ditambah lagi dengan para preman, mulai membuat kekacauan. Setelah beberapa pertempuran kecil di antara mereka, mereka menyadari bahwa tidak ada yang menertibkan mereka, membuat mereka menjadi semakin berani. Kota Zhen Huang menjadi kacau balau karena warga sipil meringkuk ketakutan di dalam rumah mereka, tidak ingin terlibat masalah.