Ketika gadis itu hendak melihat sisi lain patung tersebut, dia mendengar suara langkah kaki dari seberang ruangan. Istana itu memiliki sirkulasi udara yang baik, angin bertiup masuk dari pintu barat dan keluar dari pintu timur. Tetapi, Chu Qiao membeku. Dengan sedikit merengut, gadis itu meraih Pedang Penghancur Bulan miliknya. Tetapi, sebelum dia mencabut pedang tersebut, dia merasa seolah pedang itu mulai bergetar, seakan-akan sedang beresonansi dengan sesuatu. Karena itu, sebuah perasaan aneh melintas di benaknya. Tanpa sadar, gadis itu segera bersembunyi di sisi kiri patung dewi tersebut, dan perlahan, dia menyembulkan kepalanya keluar.