Dari awal hingga akhir, tindakan Lin Dong sama sekali tidak mengandung keragu-raguan. Bahkan Gu Ying tidak menyangka jika pemuda yang tak terlihat dewasa ini bisa begitu kejam dan tidak ceroboh saat melancarkan serangan pamungkas.
Rasa sakit yang luar biasa di lehernya membuat Gu Ying tidak bisa berbicara. Darah terus mengalir dari mulutnya. Matanya menatap wajah pemuda itu dengan sorot ketakutan. Bagaimanapun, dia masih seorang wakil ketua dari Sekte Baju Darah Kota Yan. Karena itu, dia beranggapan jika terjadi sesuatu, keluarga Lin tidak akan berani melukainya karena status yang dia miliki. Tetapi, kenyataan yang kejam membuatnya paham jika dia terlalu melebih-lebihkan dirinya sendiri...
Jika dia membawa beberapa ahli, apakah dia akan tetap berakhir dengan keadaan menyedihkan seperti ini?