Di bawah perhatian keramaian, Lin Zhentian berdiri dan menangkup kedua tangannya sebagai simbol hormat kepada tamu VIP. Dengan senyum cerah, suara kerasnya terdengar jelas, "Hari ini adalah kompetisi keluarga untuk keluarga Linku. Terima kasih kepada para hadirin yang datang untuk mendukung kami. Semua orang di sini adalah kawan lama, jadi pak tua ini tidak perlu menunggu lama lagi, mari kita langsung maju ke acara utama."
Ketika kalimat terakhir diucapkan, Lin Zhentian memandang Lin Ken di sampingnya. Pria itu pun tersenyum dan mengangguk sebelum berjalan ke ruang terbuka yang lebar di ruang latihan, kemudian mengeluarkan tabung bambu. Batang-batang yang lebih kecil dengan huruf terukir memenuhi tabung bambu tersebut.
"Peraturan lama, ambil undian untuk menentukan lawanmu. Semua bocah yang ingin berpartisipasi di kompetisi keluarga, kemari dan ambil undianmu."
Mendengar instruksi Lin Ken, satu per satu, sosok remaja muncul di ruangan terbuka dan mengambil undian dari tabung bambu di tangan Lin Ken.
"Di sini ada 5 arena, siapa saja yang mendapat 5 angka pertama akan mulai duluan." Setelah semua partisipan mengambil undian, Lin Ken tersenyum dan menunjuk pada 5 arena di belakangnya.
Lin Dong menatap pada undian bambu di tangannya, di sana terdapat cat putih yang tertulis angka '4'. Tanpa ragu, dia langsung maju ke arena batu nomor 4. Setelah dia naik ke atas panggung, sosok bulat juga naik, di mana Lin Dong tidak bisa menahan untuk memutar matanya.
"Kenapa kamu, Lin Changqiang," Lin Dong menatap si gendut Lin Changqiang di depannya.
"Aku juga tidak menginginkan ini..." Lin Changqiang cemberut sedih. Setelah Lin Dong mengalahkan Lin Shan sebelumnya, Lin Changqiang sadar bila Lin Dong yang sekarang tidak bisa dibandingkan dengan yang dulu. Malah sepertinya Lin Changqiang tidak dianggap lawan oleh Lin Dong. Namun undiannya sudah ditarik, dan Lin Changqiang tidak bisa mengundurkan diri atau ayahnya tidak akan mengampuninya saat kembali.
Lin Dong menggelengkan kepala, wajahnya mengasihani, "Jangan khawatir, aku akan bersikap lembut padamu."
"..." Lin Changqiang terdiam, ekspresinya sedikit pahit.
Keduanya menyerahkan diri pada takdir masing-masing ketika mereka saling bertatapan. Di bawah, melihat gelombang pertama sudah berdiri semua di atas beberapa arena batu, Lin Ken melambaikan tangan dan berteriak, "Kompetisi keluarga dimulai!"
Setelah teriakan Lin Ken menghilang, suasana di ruang latihan pecah dalam hiruk pikuk. Di atas beberapa arena batu, orang-orang melesat maju sebelum akhirnya bertabrakan dalam keganasan.
"Heh heh, aku juga sudah mencapai level 4 Tempered Body 2 bulan lalu. Lin Dong, kau lebih baik berhati-hati juga!"
Mendengar aba-aba, Lin Changqiang terkekeh saat tubuhnya tiba-tiba tersentak. Lipatan tubuh yang biasanya hanya buntalan lemak lembut, tanpa disangka berubah mengeras. Apalagi, ketika dia menginjak keras ke atas tanah dan melesat maju ke depan seperti peluru daging besar.
Pemandangan menghibur itu terpantul di mata Lin Dong, dan dia tanpa sadar tertawa. Saat itu, tubuh Lin Changqiang yang menerjang cepat tiba-tiba berbalik, dan kaki kanannya yang gemuk diarahkan dengan ganas ke arah Lin Dong.
"Bela diri level 1,
Lin Dong cukup terkejut ketika merasakan angin dari gaya kaki Lin Changqiang yang terkenal cukup bagus. Ternyata anak itu sungguhan berlatih bela diri! Namun, untuk Lin Dong yang sekarang, yang seperti ini sama sekali tidak ada apa-apanya.
Lengan Lin Dong terulur lincah melewati gerakan kaki Lin Changqiang sebelum menepuk ringan pahanya.
"Ah!"
Lin Changqiang berteriak bersamaan dengan dirinya yang tidak stabil, kemudian jatuh dengan pantatnya lebih dulu.
Setelah menjatuhkan Lin Changqiang dengan satu telapak tangan, Lin Dong sekali lagi menaikkan tinjunya seolah dia bersiap memotong lawannya di bawah. Lin Changqiang segera menaruh tangannya di atas kepala dan berteriak, "Aku kalah!"
"Lin Dong menang."
Di bawah panggung batu, Lin Ken menyeringai sembari menggelengkan kepalanya. Setelah itu, dia mengalihkan pandangan pada Lin Dong, menatapnya heran. Biarpun Lin Changqiang tidak bisa dianggap hebat di keluarga Lin, dia masih bisa mencapai level 4 Tempered Body. Meski telapak tangan dari Lin Dong terlihat cukup santai, kenyataannya itu mendarat di titik di mana kekuatan Lin Changqiang paling rapuh. Jika itu hanyalah keberuntungan, maka dia tidak bisa mengatakan apa-apa, namun jika itu disengaja, maka Lin Dong yang sudah memiliki tatapan tajam di umur semuda ini bisa dijadikan pertimbangan.
Mendengar deklarasi Lin Ken, beberapa pandangan di ruang latihan pun jatuh pada Lin Dong. Walau mereka sedikit ternganga keheranan, pada akhirnya mereka tidak memperhatikan detil pada apa yang baru saja terjadi. Toh, kekuatan Lin Changqiang hanya rata-rata di keluarga Lin. Menang darinya bukanlah pencapaian besar.
Lin Dong tidak terlalu menyadari tatapan-tatapan tersebut, matanya berpindah pada arena batu yang lain tepat saat melihat Lin Hong terlihat tidak niat melempar lawannya keluar panggung dengan satu pukulan telapak tangan.
Setelah mengalahkan lawannya dengan mudah, Lin Hong juga merasakan tatapan Lin Dong dan berbalik untuk mengunci tatapannya dengan sang pemuda, sudut bibirnya terangkat membentuk ejekan.
Lin Dong menatap satu kali pada Lin Hong sebelum melepaskan tatapannya dan menyeret Lin Changqiang keluar panggung.
Lin Dong tidak bertemu lawan menyusahkan di ronde pertama, dan setelah Lin Changqiang, Lin Dong sekali lagi memenangkan pertandingan. Melaju ke 10 besar tanpa catatan apapun. Dengan kemenangan mudahnya di dua pertandingan, Lin Dong tidak menunjukkan kekuatannya secara berlebihan, sehingga banyak orang percaya jika nasib baik di sana ada untuk Lin Dong.
Berlawanan dengan pertandingan Lin Dong yang membosankan, Lin Hong dan Lin Xia menjadi bintang utama di ruang latihan. Dari awal hingga akhir, keduanya mengalahkan lawannya dengan satu gerakan. Kemenangan yang luar biasa tersebut membuat setiap orang paham kekuatan dua orang itu jauh melampaui generasi muda keluarga Lin yang lain.
"Aku khawatir Lin Hong sungguhan sudah mendapatkan level 7 Tempered Body..." Duduk di bangku penonton, Lin Xiao menyimpulkan sembari mengangguk setelah menyaksikan betapa mudahnya Lin Hong menang di kedua pertandingan.
Ekspresi khawatir muncul di wajah kecil Qing Tan setelah mendengar kalimat ayahnya. Dia masih ingat yang dikatakan Lin Hong hari itu; jika dia mendapatkan hasil bagus di kompetisi keluarga, dia akan meminta kakek untuk ditunangkan padanya. Seandainya saat itu tiba, jika ayahnya tidak berkehendak, mungkin dia akan berhubungan buruk lagi dengan kakek.
"Jangan khawatir, tidak akan terjadi apa-apa."
Melihat ekspresi khawatir pada wajah kecil Qing Tan, Lin Dong tersenyum sambil menepuk lengannya untuk menghibur sang adik.
"Ya." Qing Tan sedikit mencondongkan kepalanya. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, "Menurutmu siapa lawan yang akan dihadapi Lin Dong-ge selanjutnya? Kalau kau menang di pertandingan selanjutnya, kau akan maju ke 5 besar..."
Lin Dong menyeringai meski dia tidak begitu peduli. Kekuatannya yang sekarang lebih dari cukup untuk menghadapi generasi muda di keluarga Lin.
"Ayo mulai ronde kedua kompetisi, Lin Dong."
Pandangan Lin Ken diarahkan pada Lin Dong sebelum dicondongkan pada arena batu besar di tengah. Karena mereka sudah mencapai seleksi 10 besar, pasti akan lebih menarik daripada ronde sebelumnya. Ditambah, tidak lagi mengadakan 5 pertandingan secara serempak. Sebagai gantinya, kompetisi diadakan satu per satu, sehingga para penonton bisa memperhatikan dengan jelas.
Atas suara Lin Ken, Lin Dong menghela napas pelan sebelum berjalan cepat ke arena batu.
"Lin Dong-ge, kau bisa melakukannya."
Di belakang, Qing Tan melambaikan tangannya yang kecil di udara sembari memberikan dukungan tanpa henti.
Di dalam ruangan latihan, beberapa pandangan pun berpindah pada Lin Dong, sedikit rasa penasaran dan harapan di mata mereka. Meski reputasi Lin Dong di keluarga Lin tidak bisa dibandingkan pada kehebatan Lin Xia dan Lin Hong, ayahnya dulu adalah orang yang paling berbakat di seluruh keluarga Lin. Jika mengingat-ingat kompetisi keluarga yang dulu, mereka ingat Lin Xiao tanpa berusaha keras bisa dinobatkan sebagai nomor satu. Tentu saja, seberapa mampu anaknya bisa tunjukkan dalam kompetisi hari ini?
Dari stan VIP, Lin Zhentian dan sisanya juga mengunci pandangan pada Lin Dong. Rasa penasaran yang sama ada di hati mereka.
Di bawah perhatian penuh keramaian, Lin Dong naik ke atas arena batu. Saat dia mencapai tempatnya, Lin Ken melihat pada daftar kompetisi di tangannya sembari alisnya sedikit mengernyit. Setelah sedikit ragu, dia membaca nama kedua, "Lin Yun."
Mendengar nama itu, sorakan pelan muncul di ruang latihan. Beberapa generasi muda di keluarga Lin menatap Lin Dong dengan tatapan simpati.
Lin Dong juga terkejut dengan nama itu, rupanya terheran pada bagaimana lawannya akan menyulitkannya.
Seperti Lin Xia dan Lin Hong, Lin Yung juga dianggap salah satu dari para elitis di antara generasi muda di keluarga Lin. Kedua orang tuanya berasal dari keluarga Lin namun meninggal di tangan penyamun. Karena itu, dia menjadi pendiam sejak kecil, namun dia cukup berbakat. Dua bulan lalu terdengar kalau dia sudah memunculkan Yuan Power Seed di tubuhnya, menjadi yang ketiga, setelah Lin Xia dan Lin Hong, meraih level 6 Tempered Body di antara para generasi muda di keluarga Lin.
Lawan kali ini akan merepotkan.
Lin Dong menjilat bibirnya bersamaan dengan api yang membara di matanya. Inilah lawan yang dia butuhkan!