Waktu berlalu seperti jam pasir. Setengah bulan kembali berlalu dalam sekedip mata.
Di wilayah paling utara di Dunia Iblis, terdapat sebuah gurun di mana angin-angin bertiup kencang. Sejak dimensi yang hancur menghilang, wilayah tersebut kembali mendapatkan atmosfernya yang terasa terpencil. Peristiwa hiruk-pikuk yang terjadi beberapa bulan sebelumnya sudah tak lagi terlihat di manapun.
Angin meraung keras. Badai-badan kencang itu tampak seperti ular-ular piton ilahi yang menghancurkan daratan. Di bawah pengaruh kekuatan yang berkecamuk itu, bahkan dimensi di sana juga berangsur-angsur berputar dan terdistorsi.
Tidak ada seorang pun yang tahu berapa lama bencana itu terjadi. Dimensi mendadak perlahan-lahan terbuka di area terdalam di daratan tandus. Ketika dimensi itu berangsur-angsur terbelah, aura tak terbatas tiba-tiba menyeruak keluar.
