Di pertempuran yang kalut ini, selain Li Zhicheng dan Lin Qian, orang yang pikirannya paling jernih sepertinya adalah sang pengamat, Ning Weikai.
Matahari bersinar cerah di sore hari itu. Ia berdiri di depan sebuah jendela kaca besar di kantornya, memandang kota yang sangat damai di luar jendela dan merenung.
Ketika pertama kali ia bersekutu dengan Li Zhicheng, kata-kata yang diucapkan dengan persis oleh komandan perang adalah, "Aku akan bertanggung jawab untuk membangun benteng pertahanan terhadap merek asing di hati pelanggan."
Ia tidak menyebutkan bagaimana persisnya ia akan melakukan itu, dan Ning Weikai tidak bertanya. Karena mereka juga belum percaya sepenuhnya satu sama lain. Lagi pula, ia tidak berharap Li Zhicheng akan memberitahunya mengenai langkah paling krusial yang menentukan hidup dan mati perusahaannya.
Namun sekarang memikirkannya kembali, strategi yang digunakannya memang menarik.