Ketika cahaya pertama hari itu bersinar melalui jendela, Lin Qian membuka matanya, menatap pria di hadapannya. Helaian pendek rambut hitamnya menutupi keningnya, kelopak matanya begitu dalam dan tegas; batang hidungnya yang lurus dan penuh serta tulang pipinya, semua mempertegas kontur wajahnya yang jantan. Lalu bagian favoritnya: rahangnya, tegas dan sederhana.
Hatinya melunak, Lin Qian meletakkan tangannya dengan lembut di atas dada Li Zhicheng, mengangkat kepalanya dan menciumnya. Bibirnya hampir menyentuh kulitnya, ketika Li Zhicheng tiba-tiba memeluknya dan membalikkan tubuhnya, dan berakhir dengan menindihnya.
Lin Qian memandang ke dalam matanya yang jernih dan terang. Li Zhicheng menundukkan kepalanya dan memandangnya. Lin Qian memahami maksud tatapannya, dan juga merasakan ada perubahan pada bagian tertentu tubuh Li.
"Kau mau melakukannya lagi?" ia berbisik.
"Hmm." ia membelainya dengan lembut.
"Oh..."