Chereads / Penguasa yang Agung / Chapter 44 - Menghancurkan Array

Chapter 44 - Menghancurkan Array

Bzzzt!

Saat menara cahaya muncul samar-samar di tubuh Mu Chen, sebuah aliran istimewa mengalir keluar.

Aliran ini tidak terlalu kuat, tetapi aliran ini membuat Ji Zong bergetar ketika aliran itu menyentuhnya. Seketika matanya seperti orang yang terhipnotis.

Hmph.

Tetapi keadaan ini hanya berlangsung beberapa saat karena Ji Zong segera sadar, lalu mendenguskan angin dingin. Mu Chen memang berbeda dari anak biasa. Tidak mengherankan Wilayah Liu sampai membayarnya untuk datang menemui anak ini. Tetapi, seberapa kerasnya ia berusaha, tidak akan mudah baginya untuk mengejar jarak perbedaan kekuatan mereka.

Swish!

Tangan Ji Zong bergetar, pedang panjang yang ia ciptakan dari air hujan membesar. Spiritual Energy ganas memancar keluar, menusuk dengan kecepatan sangat tinggi ke arah bahu Mu Chen. Ini mengakibatkan dua segel Limitless Death Seal Mu Chen hancur berkeping-keping.

Don!

Serangan Ji Zong semakin kuat ketika melewati celah diantara dua segel Limitless Death Seal. Mu Chen terlambat bertahan, sehingga pedang panjang dari air hujan itu menusuk bahunya. Tetapi ketika pedang itu menyentuh Mu Chen, menara cahaya samar di dalam diri Mu Chen bergetar. Ini membuat pedang panjang air hujan itu terhenti. Hanya bagian ujung pedang saja yang dapat menusuk bahu Mu Chen. Namun darah tetap mengalir dari bahunya.

"Shuaa!"

Ji Zhong melihat hal ini, lalu tersenyum sedikit. Ia berpikir keadaan ini sudah selesai. Matanya menatap anak itu. Tetapi, di bawah rintik hujan, ia menyadari mata hitam anak itu bagaikan lubang yang sangat dalam, menatap balik dirinya. Dari tatapan mata anak itu, hati Ji Zong merasakan adanya bahaya yang tidak terduga.

Shuaa!

Anak di depannya tidak peduli dengan pedang panjang yang telah menusuk bahunya. Rasa sakit itu bahkan tidak membuat alisnya bergetar sedikit pun. Ia mengayunkan tangannya, lalu cahaya dingin berpijar. Sehingga, payung di tangan kiri Ji Zong terbang. Sementara itu, mata Ji Zong terkejut.

Payung itu mendarat di tanah tanpa daya, memercikan sedikit air. Ji Zong terdiam menatap kejadian ini, lalu menghadap anak itu. Darah terus menerus mengalir dari bahunya.

"Kamu bisa melihat menembus tipu muslihat ku..."

Gumam Ji Zong. Wajahnya menjadi serius. Anak di depannya berhasil menemukan celah Array-nya. Tak hanya membuatnya bergetar, tetapi anak itu berani menggunakan tubuhnya sebagai umpan untuk membuat Ji Zong lengah sehingga membuka celah. Selain itu, tanpa ragu ia memanfaatkan celah ini untuk memotong payungnya. Pada saat yang bersamaan... Ini membuat hubungannya dengan array terputus.

"Kamu kalah."

Kata Mu Chen berkata pada Ji Zong sambil menyeringai dan tertawa.

Saat tertawa, hujan tiba-tiba berhenti. Udara sekitar seakan berpijar, samar-samar terdengar suara manusia memasuki telinganya.

Masih di jalan yang sama. Tetapi tidak ada bekas hujan di tanah. Matahari bahkan bersinar terang. Di kejauhan, tampak beberapa sosok mulai bermunculan.

Tampaknya "Consciousness Mesmerizing Array" yang menyelimuti tempat ini telah hancur.

Mu Chen menatap ke depan. Ia melihat Ji Zong sedang mengamatinya dengan wajah serius. Lalu, ia tertawa dan berkata: "Kamu cukup mengagumkan nak. Aku tidak menyangka Mu Feng akan memiliki anak sehebat ini."

Mu Chen tersenyum, tetapi matanya tetap waspada: "Selanjutnya, apakah kamu masih mau menyerang ku?"

"Array ku telah hancur. Sekarang aku tidak bisa membunuh mu. Hal yang terjadi selanjutnya bukanlah urusan ku, tapi mulai saat ini kamu harus lebih berhati-hati." Ji Zong tersenyum samar, sembari menatap Mu Chen dalam-dalam. Setelah selesai berbicara, ia membalikkan badan, lalu berjalan menjauh perlahan.

Mu Chen tetap menatap Ji Zong sampai sosoknya menghilang di kejauhan. Tetapi, alisnya tetap tegang. Ia merasa firasat bahaya belum sepenuhnya hilang. Tampaknya orang-orang Wilayah Liu sudah bertekat bulat, mereka tidak akan membiarkannya kembali ke Wilayah Mu dengan selamat.

"Ji Zong benar-benar tidak berguna!"

Ketika Mu Chen melihat sekelilingnya dengan waspada, dua tatapan dingin sedang mengintip melalui sebuah celah di sudut jalan. Mereka sedang mengamati Mu Chen.

"Third Uncle, apa yang harus kita lakukan?" Tanya anak tampan yang berdiri di sebelah pria paruh baya. Dari penampilannya, terlihat bahwa anak itu adalah Liu Mubai, dan pria paruh baya itu adalah Liu Ming.

"Hmph, beruntung aku tidak terlalu percaya Ji Zong. Aku hanya ingin menggunakannya untuk mengetes kekuatan Mu Chen. Tentu bagus, kalau ia berhasil membunuh anak itu. Tapi, karena ia gagal, kali ini kita harus melakukannya sendiri!"

Liu Ming mendengus dingin, lalu berkata: "Tidak peduli apa yang terjadi, kita tidak boleh membiarkan Mu Chen membawa benda itu ke Wilayah Mu. Kalau tidak, rencana Wilayah Liu yang sudah kita persiapkan sejak lama akan terganggu!"

"Tetapi, kalau kamu serang dia sekarang, orang-orang dari Northern Spiritual Academy akan datang." Kata Liu Mubai lembut.

"Oleh karena itu, kita harus segera menyingkirkannya."

Liu Ming mulai bergerak. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu muncul sepuluh sosok di belakangnya. Orang-orang ini dipenuhi dengan aura jahat. Melihat dari aliran Spiritual Energy-nya, mereka adalah orang-orang dengan kekuatan Spiritual Rotation - Initial Phase!

"Masuk!"

"Ya!"

Sepuluh sosok menjawab dengan suara pelan. Tubuh mereka tampak berkilau ketika menghilang diantara kegelapan.

Di jalan, Mu Chen yang tengah melirik sekelilingnya, menatap ke arah depan. Ia melihat sepuluh sosok yang muncul lalu mengelilinginya.

"Sepuluh ahli Spiritual Rotation Stage - Initial Phase."

Jantung Mu Chen berdegup saat melihat sepuluh sosok itu. Wilayah Liu benar-benar ingin membunuhnya. Meskipun Liu Ming dan yang lainnya tidak berani menyerangnya secara langsung, karena mereka berada di Northern Spiritual City, tetapi mereka masih menyiapkan musuh yang kuat untuknya.

"Aku tidak boleh melawan mereka, aku harus kabur dari sini!"

Ide ini terlintas di pikiran Mu Chen. Dengan tergesa ia kabur. Tidak peduli seberapa kuat dirinya, ia tidak akan bisa mengalahkan sepuluh ahli Spiritual Rotation Stage sendirian.

Swish!

Namun, sepuluh orang ini langsung menyerang ke arah dirinya. Spiritual Energy dengan maksud membunuh memancar dari mereka. Di kejauhan tampak keributan mulai muncul karena melihat pertempuran ini. Tampaknya pertempuran ini sudah diketahui.

"Sialan!"

Mu Chen mengumpat keras di dalam hati, melihat betapa lincahnya orang-orang ini. Spiritual Energy dalam tubuhnya menyembur, lalu dua cahaya hitam bersinar di tangannya. Tampaknya ia berencana mengambil risiko dan bersusah payah mengulur waktu.

"Swish!"

Sepuluh sosok itu mendekat dengan gerakan yang berirama. Ketika mereka berpisah, mereka telah mengelilinginya. Mereka menutup seluruh jalan kabur Mu Chen. Dua pedang panjang yang tajam sedang menuju ke titik vital Mu Chen.

Mu Chen menatap lekat pada serangan ini, cahaya hitam di tangannya semakin memadat. Ketika ia hendak melangkah dan menyerang, tiba-tiba terdengar teriakan. Teriakan itu menggema seperti petir: "Dari mana para berandalan ini datang, mereka berani menyakiti Little Lord dari Wilayah Mu. Matilah kalian!"

Tampak sesosok yang bergerak cepat mengiringi suara teriakan itu. Dalam beberapa detik, sosok itu muncul di depan Mu Chen, melambaikan lengan bajunya. Spiritual Energy kuat mengalir bagaikan sungai. Sepuluh sosok itu terhempas mundur, mengalami luka parah.

"Paman Zhou!"

Mu Chen menatap sosok familiar di depan matanya itu. Ia tampak sangat senang. Mereka akhirnya tiba.

Pria paruh baya dan kurus di depan Mu Chen adalah Zhou Ye. Saat ini mata setajam elangnya menatap sosok yang terhempas itu. Tetapi, ia tidak mengejarnya dan tetap berada di sisi Mu Chen untuk melindungi anak itu.

"Pergi dan bunuh mereka semua untuk ku!"

Zhou Ye berteriak sambil menatap dingin sepuluh sosok itu. Jawaban terdengar dari sekitar sana, lalu puluhan sosok dengan cepat terbang ke arah sepuluh sosok itu.

Melihat ini, sepuluh sosok itu menggertakkan gigi, lalu mengayunkan lengan baju mereka. Asap muncul menutupi tubuh sepuluh sosok itu ketika mereka pergi.

"Sialan!"

Di suatu tempat di jalanan itu, Liu Ming melihat kedatangan Zhou Ye. Ia mendadak sangat marah, lalu wajahnya menjadi semakin gelap. Ia tidak menyangka Zhou Ye tiba-tiba datang dan melindungi Mu Chen di saat penting seperti itu!

"Paman ke-Tiga?" Liu Mubai mengernyitkan dahi. Ia tidak menyangka rencana matang mereka akan gagal.

"Kembali ke Wilayah Liu, dan beri tahu ayah mu. Aku ingin tahu apakah Mu Feng berani ikut campur dengan rencana Wilayah Liu!" Kata Liu Ming jengkel. Ia segera melambaikan tangannya, berbalik, lalu pergi.

Liu Mubai hanya dapat menghela nafas melihat ini. Ia mengintip melalui celah di sudut jalan, melihat Mu Chen dilindungi orang-orang dari Wilayah Mu. Tatapan dingin terasa di matanya. Anak beruntung, anggap dirimu beruntung kali ini. Karena lain kali, aku tidak akan memberi mu kesempatan.