Su Ling dan yang lain menatap ke para senior West Branch yang berdiri di atas platform. Sikap menantang mereka pun agak berkurang, apalagi saat mereka melihat gadis yang bernama Hong Ling. Awalnya mata mereka bersemangat, tapi kemudian menciut. Gadis itu benar-benar berpengaruh di Northern Spiritual Academy. Bahkan, dia memiliki sejumlah pengikut di East Branch.
"Oi, Saudara Mu, itu Hong Ling, senior dari West Branch. Ada rumor, katanya kau dulu menyukainya waktu masih kecil…" Su Ling mendekat pada Mu Chen, berbisik sembari terkekeh.
Mendengar itu, Mu Chen hanya bisa meliriknya. Dia memang pernah ada hubungan dengan Hong Ling waktu waktu ia masih kecil, tapi diumur itu siapa yang tahu apa itu cinta? Dia hanya ingin mendapatkan teman bermain, namun ayahnya dan ayah Hong Ling mulai sering berselisih selama beberapa tahun ini. Hubungan keduanya pun mulai renggang. Entah bagaimana rumor seperti ini bisa muncul.
Mu Chen hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan lesu. Kemudian, ia menatap Liu Che yang tampak menantang. Seberkas cahaya Spiritual Energy mulai muncul dari tubuhnya dan ia perlahan mengatupkan kedua tangannya.
"Kalau kau ingin bilang sesuatu, cepatlah katakan."
Mu Chen melihat ke arah beberapa orang yang sedang berdiri di atas mereka. Tatapannya berhenti sejenak pada sosok langsing disana, lalu Mu Chen memalingkan pandangannya:
"Walaupun ada mereka di atas sana, jika aku ingin menghajar mu, sakit di badan akan kau derita sekalipun mereka mengehentikanku."
Kalimat itu juga dia tujukan pada orang-orang arogan dari West Branch lainnya. Mu Chen juga tak suka pada mereka.
"Kau!"
Setelah Liu Che mendengar perkataan Mu Chen, matanya langsung terlihat murka. Namun, tepat setelah ia berteriak marah, ia melihat mulut Mu Chen membuka perlahan. Wajah yang biasanya lembut dan cerah, tiba-tiba memancarkan dingin bagaikan es yang tajam dan liar.
Perasaannya seperti di tengah awal amukan badai, seakan tak sengaja menunjukkan ketajaman yang luar biasa.
Aura ini tidak seharusnya didapati dalam seseorang yang masih polos, apalagi usianya masih muda.
Liu Che menelan ketakutannya. Ia menatap Mu Chen dan warna mukanya berubah. Ia benar-benar takut pada kekuatan Mu Chen. Ketika Mu Chen mengalahkan Xue Dong dari Earth Class di West Branch, Liu Che ada di sana.
"Oh, dia benar-benar kurang ajar."
Para senior Heaven Class dari West Branch yang berdiri di atas sana, juga mendengar kata-kata itu. Mereka langsung murung dan merasa kehilangan muka, apalagi karena di sana juga ada Hong Ling.
Hong Ling juga tampak sedikit terkejut. Dia tak bisa membayangkan, Mu Chen, pemuda yang tampak lembut juga memiliki sisi maskulin. Dia tampak begitu berbeda dari pemuda sebelumnya.
Beberapa senior Heaven Class dari West Branch tak bisa menahan lagi Mereka melompat turun dari tempat mereka dan perlahan mendekati Mu Chen. Melihat mereka mendekat, Su Ling dan yang lainnya mundur serentak dan sepenuhnya waspada.
Hong Ling tidak menghentikan mereka meski dia menyadari itu. Bagaimanapun juga, Hong Ling berasal dari West Branch dan dia pun, ingin melihat apakah pemuda yang tampak biasa saja baginya itu benar-benar berubah menjadi hebat setelah meninggalkan masa kecilnya.
"Saudara Tong." Liu Che merasa senang menyadari orang-orang itu berjalan mendekat. Kemudian, matanya tampak menunjukkan kesombongan lagi seraya melihat ke arah Mu Chen dan lainnya.
Melihat ini, Mu Chen sedikit mengerutkan dahinya. Akan tetapi, tidak sedikitpun ketakutan muncul di wajahnya. Walaupun senior dari Heaven Class, kekuatan mereka hanya di Spiritual Movement Initial Phase (Tahap awal). Kalau mereka memang ingin bertarung, mereka pun tak akan diuntungkan.
Saudara Tong, senior yang memimpin mereka, mengangguk. Matanya menatap Mu Chen, tapi ketika dia akan berbicara, tiba-tiba terdengar teriakan tak jauh dari mereka.
"Tong Guan, kalian dari West Branch Heaven Class, benar-benar datang ke East Branch untuk menindas siswa-siswa Earth Class kami. Kalian memang tidak memandang East Academy, ya?"
Teriakan yang tiba-tiba itu membuat semua orang mematung. Menoleh, mereka lihat banyak orang sedang bergegas menuju mereka. Di paling depan adalah seorang gadis bertubuh tinggi. Pakaiannya hitam seperti tinta dan mengikuti lekukan tubuh yang anggun. Wajahnya sangat cantik dan rambut panjang hitam-kebiruannya diikat kuncir ekor kuda. Kakinya ramping dan langsing, dan kecantikannya tak kalah dari Hong Ling.
Hong Ling menatap Tong Guan dan lainnya dengan wajah dingin. Orang-orang di belakangnya pun sama-sama mengeluarkan ekspresi yang tak ramah.
"Itu Senior Qian'Er."
Ketika Su Ling melihat gadis dengan pakaian hitam itu, ia langsung bersemangat. Wajahnya yang sedikit polos dan muda itu sedikit memerah. Orang ini dikenal sebagai salah satu dari bunga Northern Spiritual Academy bersama dengan Hong Ling. Yang ingin meminang mereka berdua sangat banyak, Su Ling tak menyangka bisa bertemu dengan Qian'Er disini.
"Ooh, ternyata Qian'Er."
Ketika Tong Guan melihat gadis berbalut pakaian hitam itu, ia juga terkejut. Ekspresinya tak tampak natural. Tak hanya peminangnya yang banyak di Northern Spiritual Academy, kekuatannya pun mencapai Spiritual Movement Middle Phase (Tahap tengah). Di Heaven Class di Northern Spiritual Academy, dia bisa dibilang cukup unggul.
Gadis bernama Tang Qian'Er itu berdiri di sisi Mu Chen. Mata sipitnya melihat kearah Tong Guan, kemudian ke arah Hong Ling yang berdiri di atas mereka. Kedua gadis itu saling menatap sengit sampai seakan ada kilatan-kilatan muncul dari mata mereka.
"Mau apa kalian kemari?" Tang Qian'Er mengalihkan pandangannya dan bertanya dengan nada dingin.
"Lihatlah, biarpun kami ini dari West Branch, kami juga masih bagian dari Northern Spiritual Academy. Jadi, bukan hal terlarang kalau kami datang kemari, kan?" Tong Guan mengangkat bahunya dan tersenyum.
Tang Qian'Er mendengus dingin, lalu mengulurkan tangannya yang ramping untuk menepuk pundak Mu Chen. Ia menurunkan dagunya yang lincip dan berkata: "Mu Chen adalah salah satu anggota East Branch. Kalau kalian berani membuat masalah dengannya, jangan menyalahkanku kalau aku tidak sopan."
Kuncir ekor kudanya berayun dengan gagah ketika dia berbicara, dan dia tampak seperti Kakak Perempuan yang melindungi.
"Sepertinya kau cukup beruntung dengan wanita." Tong Guan tersenyum kepada Mu Chen. Ada sedikit ejekan dan cemburu di senyum itu. Ia juga ada rasa terhadap Tang Qian'Er. Hanya saja, dia tak pernah menerima tanggapan baik dari gadis itu.
"Punya keberuntungan dengan wanita juga salah satu kekuatanku," Mu Chen tersenyum seakan dia tak mendengar ejekan dalam perkataan Tong Guan. Dibandingkan dengan mereka yang dari Spiritual Road, Tong Guan sangat kurang berpengalaman.
Dari tempat tinggi di atas mereka, Hong Ling melihat ke arah Mu Chen. Dia tampak kecewa dan mengalihkan pandangannya. Apa dia masih sangat malas dan penakut seperti dulu?
"Lupakanlah, kami tidak kemari untuk membuat masalah denganmu hari ini. Kami hanya mau memberitahumu satu hal."
Melihat bahwa dia tak akan bisa memicu kemarahan Mu Chen, Tong Guan juga merasa bosan. Dilambaikan tangannya pada Liu Chen yang kemudian tersenyum dingin dan berkata: "Mu Chen, aku mewakili Kakak Liu Yang untuk menyampaikan pesan padamu. Sepuluh hari lagi, saat kompetisi antara East dan West Branch, ia akan memilihmu sebagai lawannya."
"Liu Yang?"
Mendengar nama itu, warna wajah Su Ling dan yang lain berubah. Liu Yang adalah nomor satu sesungguhnya di Earth Class, di West Branch. Kabarnya, ia baru saja naik ke Spiritual Movement Stage.
"Ah, ya, aku akan memberitahumu satu hal lagi. Tiga hari lalu, saat Kakak Liu Yang diuji, mereka menemukan bahwa ia memiliki
"Human Level Spiritual Pulse?"
Ketika itu diucapkan, tak hanya wajah Su Ling dan yang lain berubah warna, bahkan Tang Qian'Er juga sedikit tergerak. Di seluruh Northern Spiritual Academy, jumlah siswa yang memiliki Spiritual Pulse tak akan pernah lebih dari hitungan jari. Siapa sangka Liu Yang juga memilikinya?
"Human Level Spiritual Pulse …" Tong Guan mengecap bibirnya dan menatap kasihan pada Mu Chen. Liu Yang juga sekuat memiliki kekuatan selevel Spiritual Movement Initial Phase, tapi kalau digabung dengan Human Level Spiritual Pulse, akan sulit bagi yang di level Spiritual Movement Middle Phase untuk mengalahkannya. Tampaknya Mu Chen kehabisan keberuntungan.
"Kakak Liu Yang bilang tidak apa-apa kalau kau tak berani menerimanya. Tapi jangan muncul dihari itu, supaya dia tidak mempermalukanmu." Liu Chen tersenyum aneh. Kalau Mu Chen tak muncul hari itu, reputasinya di East Branch akan langsung hancur.
"Kalian mengganggunya terlalu jauh!" Tang Qian'Er mengerutkan kening seraya berteriak.
"Senior Qian'Er, kau tak seharusnya menyalahkan kami. Seseorang harus selalu rendah diri. Dia tidak seharusnya merasa bangga karena mendapat kualifikasi masuk ke "Spiritual Road" secara beruntung," kata Liu Chen sambil menyeringai.
"Kau!"
Tang Qian'Er langsung murka. Namun, belum sempat ia maju, sebuah tangan menahan pundaknya. Ia menoleh dan melihat senyuman cerah diwajah Mu Chen: "Ya, beritahu Liu Yang kalau aku akan menantinya."
"Berani sekali! Kalau begitu dia akan menanti penampilan memukau-mu,"
Liu Chen mengacungkan jempol pada Mu Chen dan menyeringai. Ia lalu tertawa seraya membalikkan badan. Dari wajahnya, terlihat sekali kalau ia tak sabar sampai kompetisi sepuluh hari itu tiba.
Setelah Liu Chen, Tong Guan dan yang lain pergi, Hong Ling, yang di di atas juga, menatap Mu Chen sebelum berbalik dan pergi juga.
"Saudara Mu, apa kau benar-benar akan menerima tantangan dari Liu Yang? Tak akan mudah berhadapan dengannya, apalagi sekarang dia memiliki Spiritual Pulse." Su Ling dan yang lainnya menatap kepergian Tong Guan dan bertanya dengan khawatir.
"Aku akan berusaha yang terbaik," kata Mu Chen dengan santai.
"Oi, kau bodoh sekali. Mereka jelas-jelas memprovokasi-mu. Sekarang kau harus menerima tantangan itu!" ujar Tang Qian'Er dengan suara kesal.
"Tenanglah, Kakak Qian'Er, aku tahu apa yang kulakukan." Mu Chen tersenyum.
Tang Qian'Er mengerutkan dahinya, bingung. Matanya menatap wajah polos Mu Chen yang tampak lembut dan tersenyum. Tetapi, entah kenapa, Tang Qian'Er merasa ada sesuatu yang tersembunyi jauh dalam matanya.
"Hmmph, bagaimanapun juga, bukan aku yang akan dipermalukan saat itu terjadi," ucap Tang Qian'Er tidak puas dan menghela napas.
"Sepertinya Kakak Qian'Er khawatir padaku?" Mu Chen menatap wajah cantik yang kesal itu dan tak bisa menahan tawa saat mengatakan kalimat itu.
"Aku tak peduli kalau kau mati." Wajah Tang Qian'Er sedikit merona. Dia langsung melirik ke arah Mu Chen dan berkata: "Aku hanya khawatir kau akan dihajar sampai hampir mati dan akan mempermalukan East Branch."
Mu Chen tersenyum. Ayah Tang Qian'Er juga adalah salah satu dari Territory Lords di Northern Spiritual Realm dan memiliki hubungan yang sangat baik dengan ayah Mu Chen. Kedua keluarga itu selalu saling menghubungi, jadi, hubungannya dengan Tang Qian'Er juga sangat baik.
"Benar, ada kabar yang baru-baru ini kudengar." Tang Qian'Er melambai pada Su Ling supaya tak menghalangi jalan mereka dan matanya menatap Mu Chen: "Aku mendengarnya dari Kepala Sekolah. Sepertinya "Spiritual Road" telah berakhir."
Tubuh Mu Chen gemetar dan mendongak. Ia menghela napas. Jadi, akhirnya telah berakhir…
"Katanya ada banyak orang gila yang muncul di Spiritual Road kali ini. Diantara mereka ada satu yang sangat mengerikan. Dia sepertinya memiliki
Spiritual Pulse dibagi menjadi tiga:
Tang Qian'Er menjulurkan lidah merahnya, kelihatan sangat lucu dan menawan : "Seorang dengan Heaven Level Spiritual Pulse. Aku belum pernah melihatnya sebelumnya. Mereka semua yang berpartisipasi di Spiritual Road memang gila. Ya, benar, kau juga berpartisipasi di Spiritual Road, kau tahu siapa orang itu?
"Dia, seharusnya, Ji Xuan, kan?" jawab Mu Chen dengan suara lirih. Itu masih nama yang terpatri dalam ingatannya.
"Kau kenal dia?" kata Tang Qian'Er terkejut.
"Ya, aku kenal dia. Dia memang orang yang cukup luar biasa." Mu Chen tersenyum, menurunkan pandangannya dan berkata: "Aku hampir membunuhnya."
Mata indah Tang Qian'Er melebar. Ia menatap wajah polos dihadapannya yang tiba-tiba berubah dingin. Ia tergagap, bertanya: "Benarkah itu?"
"Itu bohong. Kau benar-benar mempercayainya? Aku adalah orang yang dikeluarkan di tengah-tengah, bagaimana mungkin aku bisa dibandingkan dengan orang hebat yang diperebutkan Five Great Academies?" Ekspresi dingin Mu Chen menghilang begitu saja. Ia Tang Qian'Er yang sedang terkejut dan tak mampu menahan tawa.
Tang Qian'Er menggertakkan giginya marah. Dia tampak ingin menggigit Mu Chen dua kali, tapi dia menahannya. Ia berkata sambil menghela napas: "Kau baru naik ke Spiritual Movement Stage, kau belum belajar Spiritual Arts apapun, kan? Kudengar Liu Yang sudah mulai berlatih."
"Spiritual Arts, ya. Aku akan pelajari beberapa ketika aku kembali kali ini. Ini waktu yang sangat tepat, Ayahku menyuruhku untuk menemuinya setelah aku naik ke Spiritual Movement Stage," kata Mu Chen sambil tersenyum.
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu." Tang Qian'Er mengangguk. Ayah Mu Chen masih salah satu dari Territory Lords di Northern Spiritual Realm. Ia pasti bisa menyiapkan Spiritual Arts yang layak untuk Mu Chen. Karena itulah, ia tak berkata apa-apa lagi dan melambaikan tangannya. Kuncir ekor kudanya berayun saat ia memutar tubuhnya untuk pergi.
"Benar."
Tang Qian'Er berjalan dengan anggun sejenak sebelum menoleh kebelakang untuk melihat Mu Chen. Ia berpikir sejenak dan berkata: "Kalau kau tak yakin kau punya kesempatan menang, bagaimana kalau aku yang menghajar Liu Yang untukmu? Meskipun Kakak Liu Mubai-nya akan sedikit menyusahkan…"
"Tak bisakah kau percaya padaku sedikit?" ucap Mu Chen pasrah. Bagaimana bisa Tang Qian'Er memikirkan cara itu?
"Hmph, kau gagal memahami kebaikan orang," ujar Tang Qian'Er marah.
Kalau orang lain di Northern Spiritual Academy menginginkan bantuannya, dia akan menolak. Tapi kenapa orang ini satu-satunya yang tampak memuakkan. Setelah memikirkannya, ia melangkah pergi dengan marah.
Mu Chen menatap kepergian Tang Qian'Er. Ia juga tersenyum dan bergumam: "Karena Spiritual Road sudah selesai, dia harusnya masuk ke Five Great Academies juga, kan? Kira-kira dia masuk yang mana, ya?"
Mengingat kembali saat dia harus pergi, diantara hutan lebat, seorang gadis dengan rambut perak panjang, bermata hijau mengawasinya diam-diam.
"Aku akan menunggumu di Five Great Academies, kalau kau tak datang…"
Gadis itu memegang sebuah pedang di tangan rampingnya. Dia mengangkatnya sampai pedang itu ada di depan dada Mu Chen dan dengan lembut menyentuh di mana jantungnya berada. "Aku akan membunuhnya, tapi…"
Gadis itu menatapnya dengan mata sebening kaca.
"Aku tak suka orang yang begitu saja menerima kegagalannya, tapi kali ini, tidak bisa dianggap sebagai kekalahan-mu, setidaknya aku masih bisa menerimanya."
Angin lembut berhembus dan menyibak rambut perak terang gadis itu. Dari wajahnya yang keliatan dingin dan putih seperti salju terlihat sedikit rona merah. Meski hanya samar, tetap saja membuatnya terlihat sangat cantik.
"Jadi, kau harus datang!"